Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gubernur DIY Minta Kendaraan Tujuan Jawa Tengah Tak Masuk Yogyakarta Saat Libur Nataru

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Gubernur DIY Minta Kendaraan Tujuan Jawa Tengah Tak Masuk Yogyakarta Saat Libur Nataru
Foto: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (sumber: ANTARA/Luqman Hakim)

Pantau - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar kendaraan yang menuju wilayah Jawa Tengah tidak masuk ke Kota Yogyakarta selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Menurut Sri Sultan, kepadatan kendaraan saat libur akhir tahun selalu menjadi masalah tahunan di wilayah Yogyakarta, terutama dari arah timur atau dari Solo, Jawa Tengah.

"Kalau mereka memang maunya ke Purworejo (Jawa Tengah), maunya ke Semarang, lewat Magelang, ya jangan masuk kota Yogyakarta. Jangan masuk Ring Road," ungkapnya.

Strategi Pengalihan Arus Lalu Lintas

Untuk mengantisipasi kemacetan, pengaturan arus kendaraan akan dilakukan sejak kawasan Prambanan, agar beban lalu lintas tidak menumpuk di Kota Yogyakarta.

Sultan menyarankan agar kendaraan menuju Purworejo diarahkan melalui Piyungan, Bantul, sedangkan kendaraan ke Semarang atau Magelang diarahkan ke jalur Tempel, tanpa melewati Ring Road maupun pusat kota.

Ia menjelaskan bahwa Jalan Solo dan Ring Road saat ini sudah terlalu padat, sehingga pengendalian arus kendaraan harus dimulai sejak jauh sebelum memasuki kota.

Sebagai tambahan, jalur alternatif seperti jalan inspeksi Selokan Mataram juga telah dibenahi bersama Pemerintah Kabupaten Sleman.

"Sehingga terpaksa kami mengubah di tengah itu, jalan inspeksi saluran air, Selokan Mataram akhirnya kita benahi dengan Sleman untuk bisa kendaraan bisa keluar masuk situ," jelas Sultan.

Dukungan Teknologi dan Peningkatan Informasi

Sultan menyatakan bahwa pemantauan arus lalu lintas kini didukung oleh CCTV di berbagai simpang, yang memungkinkan pengaturan durasi lampu lalu lintas secara real-time sesuai kondisi lapangan.

Namun, ia menekankan bahwa langkah teknis saja tidak cukup tanpa pengalihan kendaraan dari luar daerah agar pusat kota tidak macet total.

Ia juga meminta agar penunjuk jalan dipasang dengan jelas untuk memudahkan pengendara dari luar daerah yang belum mengenal rute di Yogyakarta.

"Karena belum tentu yang dari luar Yogyakarta hafal jalannya," katanya.

Sultan berharap lalu lintas tetap mengalir meskipun dengan kecepatan rendah, selama tidak terjadi kemacetan total.

"Biarpun jalan itu pelan, 30 per kilometer atau 40, tapi jalan bukan 'stuck' (tersendat)," ia menegaskan.

Prediksi Lonjakan Kendaraan Selama Nataru

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widyastuti, memperkirakan bahwa jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah DIY saat libur Nataru 2025/2026 akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dievaluasi nanti akan lebih dari tahun kemarin. Kalau di tahun 2024 itu sekitar 4 jutaan," ungkapnya.

Penulis :
Leon Weldrick