Pantau Haji - Saat melaksanakan haji atau umrah, hal yang wajar apabila setiap umat Muslim berlomba-lomba beribadah di Masjidil Haram atau harus di depan Ka’bah. Hal ini karena nilai ibadah di Masjidil Haram seratus ribu kali lipat jika dibandingkan di tempat lain.
Seperti hadits Nabi, “Dari Ibn az-Zubair ra ia berkata, Rasulullah saw bersabda, bahwa shalat di Masjid-ku (Masjid Nabawi) ini lebih utama dibanding seribu shalat di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Sedang shalat di Masjidil Haram lebih utama dibanding shalat di Masjidku dengan kelipatan pahala seratus ribu shalat”. (HR. Ahmad dan disahihkan oleh Ibnu Hibban).
Namun perlu diketahui, bahwa Tanah Haram yang dimaksud bukan hanya di depan Ka’bah, tetapi seluruh wilayah Makkah juga termasuk Tanah Haram.
Dalam kitab Akhbaru Makkah, Ibnu Abbas menjelaskan, "Seluruh tanah haram Makkah adalah Masjidil Haram."
Dr Wahbah az Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami mengemukakan, para ulama seperti Imam Nawawi dan Zarkasyi menyatakan bahwa tanah haram Makkah sama seperti Masjidil Haram dalam pelipatgandaan pahala shalat.
Dengan demikian bagi jemaah umroh, terutama jemaah lansia pada musim haji tahun 2024 ini sebaiknya tidak memaksakan diri untuk selalu ibadah di depan Ka’bah. Hal ini agar fisik jemaah terutama lansia tidak kelelahan saat puncak haji di Arafah hingga Muzdalifah dan Mina.
- Penulis :
- Fadly Zikry
