Pantau - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan mengusulkan kepada Komisi II DPR untuk menambah jumlah pengawas di tiap tempat pemungutan suara (TPS).
Komisioner Bawaslu, Puadi menyebut, pihaknya mengusulkan setiap TPS diawasi oleh dua orang. Kemudian, di tingkat kabupaten/kota juga ditambah dari tiga menjadi lima pengawas.
"Kita berharap, di peraturan perundang-undangan selanjutnya itu usulan kita menjadi tambah 1 lagi jadi 2. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota jadi 5," kata Puadi di Yogyakarta, Kamis (10/11/2022).
Puadi menjelaskan, penambahan pengawas TPS tersebut akan mereka usulkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Pemilu.
Terkait hal tersebut, Puadi juga mengatakan, pihaknya akan berkonsinyering dengan KPU, Kemendagri, dan Komisi II DPR agar usulan Bawaslu bisa menjadi perhatian.
Menurut Puadi, penambahan jumlah pengawas TPS penting karena Pemilu 2024 akan lebih kompleks dari sebelumnya. Sebab, Pilpres, Pileg, dan Pilkada akan dilaksanakan serentak pada tahun yang sama.
"Bayangkan dalam sejarah internasional sejarah dunia, ini baru pertama kali kita mengadakan yang begitu kompleksnya," ujarnya.
Komisioner Bawaslu, Puadi menyebut, pihaknya mengusulkan setiap TPS diawasi oleh dua orang. Kemudian, di tingkat kabupaten/kota juga ditambah dari tiga menjadi lima pengawas.
"Kita berharap, di peraturan perundang-undangan selanjutnya itu usulan kita menjadi tambah 1 lagi jadi 2. Sedangkan di tingkat kabupaten/kota jadi 5," kata Puadi di Yogyakarta, Kamis (10/11/2022).
Puadi menjelaskan, penambahan pengawas TPS tersebut akan mereka usulkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Pemilu.
Terkait hal tersebut, Puadi juga mengatakan, pihaknya akan berkonsinyering dengan KPU, Kemendagri, dan Komisi II DPR agar usulan Bawaslu bisa menjadi perhatian.
Menurut Puadi, penambahan jumlah pengawas TPS penting karena Pemilu 2024 akan lebih kompleks dari sebelumnya. Sebab, Pilpres, Pileg, dan Pilkada akan dilaksanakan serentak pada tahun yang sama.
"Bayangkan dalam sejarah internasional sejarah dunia, ini baru pertama kali kita mengadakan yang begitu kompleksnya," ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
