Pantau - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membuka kemungkinan untuk menggaet Ganjar Pranowo menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Mulanya, Hashim ditanya awak media mengenai momen keakraban Presiden Joko Widodo, Prabowo, dan Ganjar dalam acara Panen Raya di Kebumen, Jawa Tengah.
Ia tak menampik kemungkinan untuk memasangkan Prabowo dan Ganjar dalam pertarungan Pilpres mendatang.
"Ya, saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim ditemui di Gedung Joang 45, Minggu (12/3/2023).
Meski mengungkap peluang mengusung Ganjar, Hashim menegaskan bahwa Prabowo harus tetap di posisi capres. Menurutnya, Prabowo dinilai lebih senior ketimbang Ganjar.
"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," imbuhnya.
Jika wacana ini terwujud, maka bagaimana nasib Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai mitra koalisi Partai Gerindra?
Hashim memastikan, tidak ada keharusan untuk mengusung Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Ia berpendapat, pencalonan Muhaimin dalam Pilpres baru merupakan kesepakatan PKB.
"Jika Cak Imin (Muhaimin) pasti diusung koalisi Gerindra-PKB, maka tak perlu lagi ada pembahasan soal capres-cawapres," tandasnya.
Mulanya, Hashim ditanya awak media mengenai momen keakraban Presiden Joko Widodo, Prabowo, dan Ganjar dalam acara Panen Raya di Kebumen, Jawa Tengah.
Ia tak menampik kemungkinan untuk memasangkan Prabowo dan Ganjar dalam pertarungan Pilpres mendatang.
"Ya, saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim ditemui di Gedung Joang 45, Minggu (12/3/2023).
Meski mengungkap peluang mengusung Ganjar, Hashim menegaskan bahwa Prabowo harus tetap di posisi capres. Menurutnya, Prabowo dinilai lebih senior ketimbang Ganjar.
"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," imbuhnya.
Jika wacana ini terwujud, maka bagaimana nasib Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai mitra koalisi Partai Gerindra?
Hashim memastikan, tidak ada keharusan untuk mengusung Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Ia berpendapat, pencalonan Muhaimin dalam Pilpres baru merupakan kesepakatan PKB.
"Jika Cak Imin (Muhaimin) pasti diusung koalisi Gerindra-PKB, maka tak perlu lagi ada pembahasan soal capres-cawapres," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
