Prabowo Sapa Pemimpin Dunia Sambut Idul Fitri, Perkuat Diplomasi Bilateral

Pantau - Presiden Prabowo Subianto melakukan sambungan telepon dengan sejumlah pemimpin negara sahabat dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Dalam percakapan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya memperkuat hubungan antarnegara, khususnya di momen penuh makna seperti Idul Fitri.

Pemimpin dunia yang berbicara dengan Prabowo antara lain Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Raja Malaysia Sultan Ibrahim, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Presiden Prabowo menyampaikan penghargaan atas ucapan dan doa yang diberikan, serta membalas dengan harapan agar Idulfitri menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan dan kerja sama antar negara," kata pernyataan resmi.

Dialog Hangat dengan Erdogan hingga Macron

Dalam percakapan dengan Presiden Erdogan, keduanya menegaskan kembali pentingnya hubungan erat Indonesia–Turkiye, terutama di bidang perdagangan, pertahanan, dan solidaritas umat Islam global.

Sementara itu, komunikasi dengan Anwar Ibrahim dan Sultan Ibrahim berlangsung dalam suasana hangat.

Prabowo menekankan pentingnya kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia guna menjaga stabilitas kawasan dan kesejahteraan rakyat kedua negara.

Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah juga menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri yang disambut hangat oleh Prabowo.

Presiden menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan dengan Brunei Darussalam.

Presiden Emmanuel Macron dari Prancis turut memberikan ucapan Idul Fitri, dan dalam tanggapannya, Prabowo menekankan pentingnya dialog lintas budaya serta kerja sama global dalam menghadapi tantangan dunia.

"Presiden menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas perhatian dari para pemimpin sahabat, serta berharap Idulfitri dapat membawa kedamaian, kebahagiaan, dan semangat baru bagi umat Islam dan seluruh masyarakat dunia."

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menyatakan bahwa komunikasi lintas negara ini menjadi penanda pentingnya diplomasi personal dan hubungan antarpemimpin dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global.