Pantau - Gelandang Manchester United, Christian Eriksen, menyampaikan penilaian jujurnya usai timnya menutup musim 2024/2025 dengan catatan yang mengecewakan. Menurutnya, MU beruntung tidak terdegradasi dari Premier League.
MU finis di peringkat ke-15 klasemen akhir dengan 18 kekalahan dan selisih gol minus 10, menjadikan musim ini sebagai yang terburuk sejak 1989/1990, ketika Setan Merah menempati posisi ke-13.
Meski terpaut 17 poin dari zona degradasi, Eriksen mengingatkan bahwa MU sempat berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan di paruh musim.
Tak Raih Gelar, Gagal di Liga Europa, dan Kehilangan Arah Permainan
Eriksen menyesalkan performa tim yang terus menurun, baik dari sisi permainan maupun hasil. MU gagal meraih satu pun gelar, termasuk di final Liga Europa.
Ia menilai para pemain sebenarnya memiliki kualitas individu yang mumpuni, namun gagal menunjukkan konsistensi.
Salah satu penyebab merosotnya performa MU diyakini karena pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim di tengah musim.
Perbedaan gaya bermain dan pendekatan taktik membuat proses adaptasi tim menjadi tidak stabil.
"Secara hasil, kami jauh dari standar Manchester United. Kami beruntung tidak terdegradasi musim ini," ujar Eriksen.
Ia berharap MU bisa bangkit musim depan dan yakin tim akan tampil dengan karakter dan semangat yang sangat berbeda.
Namun, Eriksen sendiri dipastikan tidak akan menjadi bagian dari skuad tersebut karena kontraknya tidak diperpanjang.
- Penulis :
- Balian Godfrey
