Pantau - Bek tengah Manchester United, Matthijs de Ligt, mengungkapkan kekagumannya terhadap gaya komunikasi manajer Ruben Amorim yang dikenal blak-blakan dan apa adanya dalam menyampaikan pendapat.
Ruben Amorim, manajer anyar Manchester United, sempat menarik perhatian publik setelah beberapa komentarnya yang sangat jujur soal performa tim.
Pada Januari lalu, Amorim menyebut MU sebagai "kemungkinan tim terburuk dalam sejarah klub".
Setelah kekalahan dari ASEAN All Stars, ia juga menyebut skuad MU sebagai "tim yang suka menggagalkan diri sendiri".
Keterusterangan yang Membangun Kepercayaan
Pernyataan Amorim itu sempat menuai kritik, termasuk dari analis sepak bola Danny Murphy yang menilainya terlalu negatif.
Namun De Ligt justru membela sang pelatih.
"Saya dari Belanda jadi saya suka-suka saja. Saya paham media kaget karena normalnya itu tidak terjadi," ujar De Ligt.
Ia menambahkan, "Tapi rasanya Anda juga bisa merasa sangat senang bahwa akhirnya seseorang bicara blak-blakan, mengungkapkan apa yang ia pikirkan dan bicara yang sebenar-benarnya."
Menurut De Ligt, gaya jujur Amorim membuat para pemain merasa lebih mudah mempercayai dan terbuka terhadap pelatih.
Ia menyebut Amorim sebagai salah satu manajer yang paling mudah diajak bicara oleh para pemain.
Meski MU belum menunjukkan hasil memuaskan di bawah Amorim, De Ligt yakin kualitas sang pelatih belum benar-benar terlihat karena tertutup hasil-hasil buruk yang terjadi.
Ia optimistis Manchester United akan tampil lebih baik musim depan.
Amorim juga dikenal sangat fokus pada detail dan aspek budaya klub, termasuk selektif dalam merekrut pemain baru.
De Ligt yakin sang manajer ingin membangun tim yang kompak, saling berjuang, dan memaksimalkan potensi kolektif.
Menurutnya, sebelumnya MU mungkin punya pemain-pemain terbaik, tapi belum menjadi tim yang sebenarnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey
