Pantau Flash
HOME  ⁄  Sepakbola

Barcelona Dekati Transfer Nico Williams, Siap Mainkan Empat Formasi Alternatif untuk Perburuan Treble

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Barcelona Dekati Transfer Nico Williams, Siap Mainkan Empat Formasi Alternatif untuk Perburuan Treble
Foto: Lamine Yamal, Nico William, Raphinhas (sumber: imago)

Pantau - Barcelona selangkah lagi mengamankan transfer Nico Williams dari Athletic Club sebagai bagian dari upaya memperkuat skuad mereka dalam perburuan Treble musim depan, setelah menjuarai La Liga dan Copa del Rey musim lalu.

Williams akan menjadi rekrutan kedua setelah kiper Joan Garcia, dan diharapkan menjadi tambahan krusial di sektor sayap untuk menjaga stabilitas performa dan kebugaran pemain selama musim yang padat.

Ia direncanakan bergantian bermain bersama Lamine Yamal dan Raphinha, menciptakan rotasi ideal dalam formasi menyerang.

Empat Formasi Alternatif Barcelona dengan Kehadiran Nico Williams

1. Formasi "The Death Lineup" (4-2-3-1)

Musim lalu, Raphinha sering dimainkan di sisi kiri, memotong ke dalam saat Lewandowski bergerak turun.

Strategi itu produktif dari segi gol, namun membuat sisi kiri kerap kehilangan ancaman langsung karena Raphinha bukan pemain alami di sisi tersebut.

Alejandro Balde sering naik untuk mengisi ruang sayap kiri, tapi kontribusinya terbatas karena kelemahan dalam duel individu, yang membuat sisi kiri rawan serangan balik.

Dengan hadirnya Nico Williams, Barcelona bisa menempatkannya di sisi kiri sebagai winger murni, sementara Raphinha dimainkan lebih ke tengah sebagai false nine atau gelandang serang.

Nico mampu memaksimalkan sisi lapangan lewat kecepatan dan ketajamannya dalam duel satu lawan satu.

Kehadiran Nico membuka ruang bagi Lewandowski, Pedri, dan Raphinha untuk lebih eksplosif menyerang dari tengah.

Balde dapat bermain lebih konservatif layaknya Kounde di sisi kanan, menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan.

Dengan begitu, Barcelona tidak perlu selalu menurunkan Ronald Araujo, memungkinkan duet Pau Cubarsi dan Inigo Martinez tetap solid.

Formasi ini cocok diterapkan pada 30 menit akhir laga penting atau dari awal saat menghadapi lawan berat.

2. Formasi "Old-School" (4-3-3)

Barcelona sebelumnya menghindari 4-3-3 karena minimnya winger yang unggul dalam duel individu.

Lamine Yamal cocok untuk peran itu, tetapi Raphinha tidak terlalu efektif menggiring bola dari posisi diam.

Dengan Nico di sisi kiri dan Yamal di kanan, Barcelona bisa kembali ke gaya klasik 4-3-3 dengan dua winger eksplosif.

Lewandowski tetap sebagai penyerang tengah, dengan fokus pada penyelesaian dari umpan silang kedua sayap.

Lini tengah dapat dikontrol oleh Pedri sebagai pengatur tempo, Gavi sebagai gelandang pekerja keras, dan Marc Bernal sebagai pivot tunggal.

Formasi ini efektif untuk mengendalikan laga di babak kedua dan mencegah jual-beli serangan, seperti yang sempat terjadi saat melawan Inter di semifinal Liga Champions.

3. Formasi "Full Rotation" (4-2-3-1)

Menjelang akhir musim, rotasi pemain menjadi krusial dalam menjaga kebugaran di berbagai kompetisi.

Barcelona sebelumnya kesulitan melakukan rotasi penuh karena kekurangan winger cadangan yang sepadan.

Nico Williams hadir sebagai solusi untuk menjaga kualitas serangan saat Lamine Yamal atau Raphinha diistirahatkan.

Dengan demikian, Barcelona tetap bisa menjaga daya gedor dari sisi lapangan tanpa mengorbankan kreativitas atau kecepatan.

4. Formasi "The Cruyff" (3-3-1-3)

Menghadapi pertahanan super ketat, Barcelona bisa kembali ke warisan Johan Cruyff: formasi 3-3-1-3 yang menyerang total.

Formasi ini menuntut dua winger yang tidak hanya cepat, tapi juga mampu memimpin serangan.

Raphinha tidak cocok untuk peran ini, namun Nico Williams sangat sesuai.

Ia bisa dimainkan di sisi berlawanan dari Yamal, meregangkan lapangan dan menciptakan superioritas di lini tengah.

Namun, formasi ini menuntut tekanan tinggi sepanjang pertandingan, yang sulit dilakukan jika Lewandowski menjadi striker utama karena faktor usia.

Nico juga unggul dalam pressing, memungkinkan Raphinha bergeser menjadi striker untuk meningkatkan tekanan kolektif ke pertahanan lawan.

Barcelona Siap Hadapi Musim Berat dengan Kedalaman Skuad Lebih Baik

Kehadiran Nico Williams tidak hanya menambah opsi serangan, tetapi juga memperluas fleksibilitas taktik yang bisa digunakan pelatih.

Jika transfer ini rampung, Barcelona akan memiliki keseimbangan antara talenta muda dan pengalaman untuk bersaing di semua kompetisi utama musim depan.

Penulis :
Leon Weldrick