Gattuso Resmi Jadi Pelatih Timnas Italia, Siap Bangkitkan Semangat Menuju Piala Dunia

Pantau - Gennaro Gattuso resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Italia pada Kamis, 19 Juni 2025, dalam konferensi pers yang digelar di Roma.

Pelatih berusia 47 tahun itu menyatakan tekadnya untuk mengembalikan kejayaan Gli Azzurri, sekaligus membangkitkan semangat kolektif di dalam skuad.

Gattuso mengemban tugas berat membawa Italia lolos ke Piala Dunia setelah absen dalam tiga edisi terakhir, sejak terakhir kali tampil pada 2014.

Saat ini, Italia baru mengoleksi tiga poin dari dua laga awal kualifikasi.

"Ini adalah mimpi yang jadi nyata. Semoga saya mampu menjalankan tugas ini. Saya tahu ini takkan mudah, namun itu sering terjadi dalam hidup. Saya dan para staf sadar masih banyak yang harus kami kerjakan, namun kami bisa mencapai sesuatu yang luar biasa," ujar Gattuso dalam konferensi pers.

Ia juga menanggapi kritik soal kualitas skuad dengan optimisme.

"Saya telah mendengar selama bertahun-tahun bahwa kami kekurangan bakat, tetapi saya yakin para pemain yang dimaksud sebetulnya ada. Kami perlu menempatkan mereka dalam kondisi tepat agar bisa tampil sebaik-baiknya," katanya.

Fokus pada Kebersamaan dan Mentalitas

Gattuso menekankan bahwa target utama adalah membawa Italia kembali ke panggung Piala Dunia dan mengembalikan semangat kebersamaan dalam tim nasional.

"Target kami adalah untuk kembali ke Piala Dunia. Ini penting bagi kami dan sepak bola Italia. Kami perlu menemukan kembali antusiasme dan berhenti berpikir negatif. Ketika para pemain datang ke Coverciano, mereka harus melakukannya dengan penuh semangat," tegasnya.

Sebagai bagian dari tim juara dunia 2006, Gattuso ingin meniru pendekatan pelatih Marcello Lippi, khususnya dalam membangun kekeluargaan dan suasana harmonis di ruang ganti.

"Saya harap saya bisa melakukan apa yang telah Marcello lakukan. Bukan berarti harus mengangkat trofi, tetapi menciptakan keakraban di ruang ganti," ujarnya.

Gattuso juga menegaskan pentingnya pendekatan modern dalam memahami pemain masa kini.

"Waktu telah berubah. Kita perlu memahami pikiran mereka dengan benar. Ini bukan tentang mengharapkan mereka untuk berubah, kitalah yang perlu menemui mereka di tengah jalan," tutupnya.