Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Tembus 40.000 Jiwa, Kematian Korona di AS Jadi yang Tertinggi di Dunia

Oleh Adryan N
SHARE   :

Tembus 40.000 Jiwa, Kematian Korona di AS Jadi yang Tertinggi di Dunia

Pantau.com - Kematian akibat virus korona jenis baru atau COVID-19 di Amerika Serikat menembus angka 40.000. Data itu terhitung hingga Minggu waktu setempat (19/4/2020).

Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di dunia dan hampir dua kali lipat dari jumlah kematian di Italia, negara kedua dengan angka kematian tertinggi.

Dalam 38 hari terakhir, jumlah kematian di AS terus meningkat. Kematian pertama diidentifikasi pada 29 Februari, lalu pada 6 April tingkat kematian telah mencapai 10.000 jiwa.

Baca juga: Trump Sebut Beberapa Negara Bagian Akan Cabut Pembatasan Terkait Korona

Kemudian, lima hari berselang angka kematian melonjak menjadi 20.000. Tak butuh waktu lama, total kematian di AS meningkat dari 30.000 menjadi 40.00 dalam empat hari, termasuk kematian orang-orang di New York City yang tidak sempat diuji COVID-19 namun kemungkinan meninggal karena penyakit itu.

AS sejauh ini merupakan negara di dunia yang memiliki jumlah tertinggi pengidap virus korona, yakni lebih dari 744.000 orang. Kasus baru pada Sabtu (18/4) meningkat sebanyak hampir 29.000, peningkatan paling rendah dalam tiga hari terakhir.

Lebih dari 22 juta warga Amerika dalam sebulan belakangan ini telah mengajukan permintaan bantuan bagi pengangguran akibat penutupan kegiatan usaha dan sekolah. Larangan keras menyangkut perjalanan juga telah memukul ekonomi masyarakat.

Para gubernur negara-negara bagian AS, yang terdampak paling parah oleh virus korona, berdebat dengan Presiden Donald Trump soal pernyataan Trump bahwa mereka sudah melakukan tes korona cukup banyak dan perlu cepat menjalankan kembali kegiatan ekonomi. Sementara itu, makin banyak aksi protes direncanakan akan digelar menyangkut perpanjangan perintah "di rumah saja".

Baca juga: Imbas Korona di Inggris, Ulang Tahun Ratu Elizabeth ll Tak Akan Dirayakan

Daerah-daerah seperti Maryland, Virginia dan Washington D.C. masih menghadapi peningkatan kasus COVID-19. New Jersey pada Minggu melaporkan bahwa jumlah kasus baru di negara bagian itu bertambah hampir 3.900, tertinggi dalam dua pekan terakhir ini.

Kota Boston dan Chicago juga beranjak menjadi pusat penyebaran.

Pemerintah beberapa negara bagian, termasuk Ohio, Texas dan Florida, sudah menyatakan akan membuka kembali beberapa jenis kegiatan ekonomi, mungkin mulai 1 Mei atau bahkan lebih cepat dari itu. Kendati demikian, mereka tampaknya masih akan tetap bersikap waspada.

rn
Penulis :
Adryan N