
Pantau - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Kementerian Agama (Kemenag) mengutamakan jemaah lansia yang telah lama menunggu antrean haji.
Hal ini merespons kabar terkait penambahan kuota haji untuk Indonesia sebanyak 8.000 jemaah.
"Kami minta kepada Kemenag untuk memanfaatkan kuota tambahan ini bagi jemaah haji reguler dan haji khusus. Terutama bagi jemaah lanjut usia yang telah lama menunggu antrean," kata Ace kepada wartawan, Senin (8/5/2023).
Ace menyebut, penambahan kuota haji ini perlu disyukuri. Sebab, dengan tambahan kuota haji maka akan mengurangi antrean keberangkatan calon jemaah haji lainnya.
Baca Juga: Kemenag Siapkan Layanan Haji Tahun 1444 Hijriyah Ramah Lansia
"Kabar penambahan kuota sebesar 8.000 jamaah dari Pemerintah Arab Saudi, tentu harus kita syukuri bersama. Setidaknya, penambahan ini sedikit mengurangi daftar antrean haji tahun ini," ujarnya.
Terkait hal ini, Ace menyebut Komisi VIII segera menggelar rapat dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Pasalnya, hal ini juga memerlukan penambahan anggaran biaya haji oleh BPKH.
"Penambahan kuota ini berimplikasi pada tambahan anggaran biaya nilai manfaat yang harus dikeluarkan BPKH dan harus mendapatkan persetujuan dari Komisi VIII DPR RI," katanya.
Sebelumnya, Yaqut mengungkapkan, Indonesia mendapat tambahan 8.000 kuota haji. Penambahan ini, katanya, sudah masuk dalam sistem e-Hajj, aplikasi visa dari Arab Saudi.
Baca Juga: Pertama Kali Dibuka, Asrama Haji Indramayu Siap Layani 8.968 Jemaah
"Tambahan kuota mulai hari ini terkonfirmasi sudah masuk dalam e-Hajj, jumlahnya 8.000 orang," ujar Yaqut dalam keterangannya, Minggu (7/5/2023).
Yaqut mengatakan, Kemenag saat ini masih menunggu surat resmi dari Arab Saudi perihal penambahan kuota tersebut dan akan segera membahasnya dengan DPR RI.
"Kementerian Agama akan berkomunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, untuk merespons tambahan kuota ini," ungkapnya.
Hal ini merespons kabar terkait penambahan kuota haji untuk Indonesia sebanyak 8.000 jemaah.
"Kami minta kepada Kemenag untuk memanfaatkan kuota tambahan ini bagi jemaah haji reguler dan haji khusus. Terutama bagi jemaah lanjut usia yang telah lama menunggu antrean," kata Ace kepada wartawan, Senin (8/5/2023).
Ace menyebut, penambahan kuota haji ini perlu disyukuri. Sebab, dengan tambahan kuota haji maka akan mengurangi antrean keberangkatan calon jemaah haji lainnya.
Baca Juga: Kemenag Siapkan Layanan Haji Tahun 1444 Hijriyah Ramah Lansia
"Kabar penambahan kuota sebesar 8.000 jamaah dari Pemerintah Arab Saudi, tentu harus kita syukuri bersama. Setidaknya, penambahan ini sedikit mengurangi daftar antrean haji tahun ini," ujarnya.
Terkait hal ini, Ace menyebut Komisi VIII segera menggelar rapat dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Pasalnya, hal ini juga memerlukan penambahan anggaran biaya haji oleh BPKH.
"Penambahan kuota ini berimplikasi pada tambahan anggaran biaya nilai manfaat yang harus dikeluarkan BPKH dan harus mendapatkan persetujuan dari Komisi VIII DPR RI," katanya.
Sebelumnya, Yaqut mengungkapkan, Indonesia mendapat tambahan 8.000 kuota haji. Penambahan ini, katanya, sudah masuk dalam sistem e-Hajj, aplikasi visa dari Arab Saudi.
Baca Juga: Pertama Kali Dibuka, Asrama Haji Indramayu Siap Layani 8.968 Jemaah
"Tambahan kuota mulai hari ini terkonfirmasi sudah masuk dalam e-Hajj, jumlahnya 8.000 orang," ujar Yaqut dalam keterangannya, Minggu (7/5/2023).
Yaqut mengatakan, Kemenag saat ini masih menunggu surat resmi dari Arab Saudi perihal penambahan kuota tersebut dan akan segera membahasnya dengan DPR RI.
"Kementerian Agama akan berkomunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, untuk merespons tambahan kuota ini," ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas