Pantau - Beberapa waktu lalu viral di media sosial seorang driver ojek online (ojol) dikeroyok dua pria di SPBU Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, hingga babak belur. Driver ojol itu bernama Hasto Priyo Wasono (54).
Dia dikeroyok dua lelaki tidak dikenal saat antre BBM Pertalite, Sabtu (24/9/2022). Peristiwa berawal saat korban antre BBM bersama ketiga pelaku yang berboncengan satu motor. Korban meminta pelaku untuk maju karena antrean di depan sudah longgar.
Tidak terima diminta maju, salah satu pelaku mendatangi korban dan langsung memukulnya. Pelaku lain pun ikut memukuli driver ojol tersebut hingga babak belur.
Korban pun segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan pengobatan. Usai berobat, korban melaporkan peristiwa yang dialaminya ke polisi.
Rekan-rekan korban sesama ojol yang tidak terima, hari itu juga langsung melakukan pencarian terhadap pelaku. Para driver ojol ini akhirnya menemukan pelaku yang diduga merupakan preman parkiran.
Para driver ojol yang murka rekannya dikeroyok, langsung menghakimi pelaku hingga babak belur. Setelah itu pelaku diserahkan ke Polsek Pedurungan dalam keadaan terluka parah dan tidak sadarkan diri.
Namun, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, pelaku akhirnya tewas. "Memang benar meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan, Senin (26/9/2022).
Donny menjelaskan pelaku tewas karena luka yang diderita akibat dipukuli dan diinjak-injak.
"Sejauh ini dari keterangan saksi pakai tangan kosong, helm, dan ketika dia sudah terjatuh kemungkinan diinjak-injak," katanya.
AKBP Donny mengatakan terdapat dua peristiwa dalam perkara ini. Pertama, pengeroyokan terhadap driver ojol yang dilakukan oleh kedua pria. Kedua, pengeroyokan terhadap pelaku penganiayaan yang mengakibatkan seorang tewas.
Dia dikeroyok dua lelaki tidak dikenal saat antre BBM Pertalite, Sabtu (24/9/2022). Peristiwa berawal saat korban antre BBM bersama ketiga pelaku yang berboncengan satu motor. Korban meminta pelaku untuk maju karena antrean di depan sudah longgar.
Tidak terima diminta maju, salah satu pelaku mendatangi korban dan langsung memukulnya. Pelaku lain pun ikut memukuli driver ojol tersebut hingga babak belur.
Korban pun segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan pengobatan. Usai berobat, korban melaporkan peristiwa yang dialaminya ke polisi.
Rekan-rekan korban sesama ojol yang tidak terima, hari itu juga langsung melakukan pencarian terhadap pelaku. Para driver ojol ini akhirnya menemukan pelaku yang diduga merupakan preman parkiran.
Para driver ojol yang murka rekannya dikeroyok, langsung menghakimi pelaku hingga babak belur. Setelah itu pelaku diserahkan ke Polsek Pedurungan dalam keadaan terluka parah dan tidak sadarkan diri.
Namun, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, pelaku akhirnya tewas. "Memang benar meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan, Senin (26/9/2022).
Donny menjelaskan pelaku tewas karena luka yang diderita akibat dipukuli dan diinjak-injak.
"Sejauh ini dari keterangan saksi pakai tangan kosong, helm, dan ketika dia sudah terjatuh kemungkinan diinjak-injak," katanya.
AKBP Donny mengatakan terdapat dua peristiwa dalam perkara ini. Pertama, pengeroyokan terhadap driver ojol yang dilakukan oleh kedua pria. Kedua, pengeroyokan terhadap pelaku penganiayaan yang mengakibatkan seorang tewas.
- Penulis :
- Aries Setiawan
