billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sandiaga 'Sentil' Sri Mulyani: Jangan Coba Bangun Narasi Lain!

Oleh Bagaskara Isdiansyah
SHARE   :

Sandiaga 'Sentil' Sri Mulyani: Jangan Coba Bangun Narasi Lain!

Pantau.com - Pengusaha yang juga mantan calon wakil presiden Pilpres 2019, Sandiaga Uno menyarankan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak membangun narasi lain di luar narasi inti yang ingin dicapai oleh Pemerintah.

Sandiaga menjelaskan, bahwa narasi inti yang dicapai pemerintah sebenarnya hanya ada lima, yaitu pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, pembangunan pariwisata, pemangkasan regulasi, dan penyederhanaan birokrasi.

"Membangun narasi 'sakit perut karena janji-janji Presiden' itu pasti tidak akan saya lakukan," kata Sandiaga Dalam acara diskusi dan peluncuran buku #KamiOposisi di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Menkeu Sebut Virus Korona Timbulkan Pesimisme pada Perekonomian

Menurutnya, narasi-narasi yang dibangun di luar dari narasi inti yang ingin dicapai pemerintah hanya akan menambah kekisruhan dan polemik baru di masyarakat.

Posisi Sri Mulyani yang diibaratkan Sandiaga sebagai chief financial officer (CFO) jika dalam struktur perusahaan, seharusnya hanya boleh mengiyakan narasi-narasi inti yang ingin dicapai oleh Pemerintah.

Sandiaga mengatakan, apabila memang keuangan negara terbatas, cara mengatasinya hanya perlu dibuat skala prioritas saja, atau tidak perlu membuat narasi yang baru di luar itu. Misalnya, dalam mewujudkan keinginan pemerintah merealisasikan Kartu Prakerja, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala itu menjanjikan kartu prakerja Rp10 triliun.

"Ini saya tanya 'Pak, ini gimana caranya?' Kemudian Pak Presiden bilang 'Udah dipikirin nanti saja'," kata Sri Mulyani menirukan jawaban Jokowi dari pertanyaannya saat itu di Jakarta, Kamis (31/1).

Sandiaga merespons kebijakan Kartu Prakerja sebetulnya mirip-mirip dengan apa yang pernah dia janjikan bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sewaktu kampanye Pemilihan Umum Presiden 2019. "Yaitu (caranya) tidak dibagikan uang lagi seperti dahulu, tetapi diberi pelatihan. Diberi kemampuan," kata Sandiaga.

Baca juga: Sri Mulyani: Global Bergejolak, Sistem Keuangan Indonesia Terkendali

Namun, apabila pertumbuhan keuangan negara lesu sehingga meragukan untuk mencapai itu, Sandiaga menyarankan agar Sri Mulyani menurunkan tagihan pajak kepada warga negara Indonesia yang omzetnya turun sehingga dapat meningkatkan lagi perekonomian rakyat.

"Jadi, jangan dipatok setinggi-tingginya, mereka melakukan apa yang disebut dengan berburu di kebun binatang (hunting in the zoo). Jadi, untuk wajib pajak tertentu, ya, dibidik, ditarget. Akhirnya, ekonominya makin memiliki ketidakpastian," ujarnya.

Sandiaga berbicara dalam diskusi yang berlangsung di Gedung MPR/DPR/DPD RI tersebut  atas undangan anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera untuk membahas soal oposisi yang konstruktif.

Penulis :
Bagaskara Isdiansyah