
Pantau.com - Liverpool mengajukan permintaan maaf dan batal menggunakan jaminan Pemerintah Inggris untuk membayar karyawan mereka yang dirumahkan selama pandemi virus korona atau COVID-19. Keputusan tersebut dibuat setelah The Reds mendapat banyak kritik dari suporternya sendiri.
Permintaan maaf itu disampaikan oleh CEO Liverpool Peter Moore yang mengakui bahwa pihaknya salah mengambil keputusan dari tiga opsi yang tersedia mengenai bayaran para karyawan yang dirumahkan.
Baca juga: Ibunda Pep Guardiola Meninggal Akibat Virus Korona
"Kami sadar telah mengambil keputusan keliru pekan lalu mengumumkan berencana mengajukan Skema Retensi Virus Corona pemerintah dan merumahkan karyawan selama masa penangguhan Liga Premier, kami memohon maaf sebesar-besarnya atas itu," kata Moore dalam suratnya yang disiarkan laman resmi Liverpool, Selasa dini hari
Moore menegaskan Liverpool masih berkomitmen untuk tetap memastikan para karyawan tidak terbelit dalam kesulitan ekonomi karena pandemi virus corona.
"Oleh karena itu, kami akan mencari jalan alternatif untuk tetap beroperasi kendati tidak ada pertandingan dan memastikan tidak akan mengajukan jaminan dari pemerintah," tulis Moore.
Baca juga: Manchester City Bakal Selidiki Kasus Pesta Seks Kyle Walker
Liverpool sebelumnya berencana merumahkan para karyawannya karena dampak pandemi virus korona yang membuat Liga Inggris tertangguhkan.
Selama dirumahkan, rencananya para karyawan tetap mendapat bayaran yang diperoleh dari jaminan pemerintah Inggris, tetapi langkah itu disambut hujan kritik dari para suporter yang menilai klub tidak layak mengajukan hal serupa mengingat pendapatan mereka yang besar.
- Penulis :
- Reza Saputra