HOME  ⁄  Internasional

19 Orang Meninggal Dunia Akibat Aksi Penembakan Seorang Remaja

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

19 Orang Meninggal Dunia Akibat Aksi Penembakan Seorang Remaja

Pantau.com - 19 orang tewas dan puluhan luka-luka di sebuah perguruan tinggi di wilayah Laut Hitam, Crimea pada Rabu (17 Oktober 2018) setelah seseorang menembaki mahasiswa sebelum akhirnya membunuh dirinya sendiri, kata Kepolisian Rusia.

Vladislav Roslyakov (18) tiba di kampus di Kota Kerch dengan membawa senjata api dan menembak secara membabi buta. Penyidik mengatakan, tubuhnya temukan di dalam gedung kampus dan diyakini ia bunuh diri.

Belum ada petunjuk mengenai motif penembakan itu, insiden ini mengingatkan kejadian yang dilakukan siswa di Amerika Serikat.

Baca juga: Sudah Dijatuhi Hukuman 114 Tahun, Biksu Hedon Ini Kembali Diganjar Tambahan 16 Tahun Penjara

Sebagian besar korban adalah mahasiswa yang terkena tembakan serta pecahan kaca.

Sebelum penembakan terjadi, serangan dimulai dengan sebuah ledakan besar, kemudian disusul dengan serangkain penembakan. Insiden ini membuat mahasiswa dan staf sekolah melarikan dari keluar gedung.

Presiden Rusia Vladimir Putin, pada pertemuan di Rusia selatan dengan rekan Mesir melakukan penghormatan kepada korban. Ia juga mengatakan, insiden itu jelas adalah kejahatan. Motif penembakan itu akan diselidiki dengan hati-hati.

"Banyak korban tergeletak, tubuh para korban ada dimana-mana. Ini jelas adalah tindakan terorisme. Mereka menghabiskan dalam 5-10 menit setelah saya meninggalkan kampus. Mereka menghancurkan aula dan pecahan kaca ada dimana-mana," kata Direktur kampus Olga Grebennikova, seperti lansir Reuters, Kamis (18/10/2018).

Baca juga: Duh, Staf Pusat Perbelanjaan di China Jatuh Ke Kolam Hiu

"Mereka berlari sambil melemparkan sejenis bahan peledak, membuka setiap ruangan di gedung dan menembaki siapapun yang mereka temui," tambahnya.

Setelah serangan terjadi, pejabat Rusia mengerahkan tim anti-teroris ke tempat kejadian dan menginformasikan kepada para orang tua mengumpulkan dan membawa anak-anak mereka pulang untuk keamanan kota.

Badan Komite Investigasi Negara mengklarifikasi bahwa insiden tersebut bukan aksi terorisme namun pembunuhan massal.

Penulis :
Noor Pratiwi

Terpopuler