
Pantau.com - Jepang digemparkan dengan kejadian penikaman massal yang menewaskan dua orang dan melukai 16 orang lainnya dalam peristiwa yang terjadi di dekat pemberhentian bis di pinggiran Tokyo, Selasa (28/5/2019).
Polisi mengatakan, seorang murid sekolah dan seorang pria berusia 30 tahun tidak lagi memiliki tanda-tanda kehidupan, frasa yang biasa digunakan oleh pejabat Jepang bahwa seseorang telah meninggal. Dua orang lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis.
Diperkirakan kebanyakan korban adalah murid dari sebuah sekolah Katolik perempuan.
Melansir ABC News, penikaman terjadi sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat di kawasan perumahan di Kawasaki City, yang terletak sekitar 20 km dari Tokyo.
Baca juga: Jelang KTT G20, Jepang Semakin Lengket dengan Amerika Serikat
Paling sedikit delapan korban adalah murid sekolah dasar, sementara tujuh orang lainnya adalah orang dewasa.
Polisi mengatakan telah menahan pria yang melakukan serangan, dan pelaku dilaporkan menderita luka serius karena menikam sendiri pundaknya. Di lokasi kejadian ditemukan dua buah pisau.
Polisi mengatakan sebagian besar korban adalah anak-anak murid sekolah dasar. (Foto: Reuters/Kyodo News)
Jaringan televisi nasional Jepang NHK melaporkan pria tersebut memulai penikaman membabi-buta terhadap warga yang sedang menunggu bis di dekat sebuah taman.
Sebagian korban kemudian ditemukan di taman di dekatnya, di mana juga kedua pisau ditemukan.
Kejahatan dengan tindak kekerasan jarang terjadi di Jepang, namun di negeri itu secara berkala terjadi insiden yang menggemparkan.
Baca juga: Lawatan ke Jepang, Trump Umumkan Tokyo Beli 105 Pesawat Tempur F-35
Polisi menemukan dua pisau di lokasi kejadian. (Foto: AP/Kyodo News via ABC News)
Di tahun 2010, serangkaian penikaman di sebuah bis sekolah dan bis penumpang di kawasan pemukiman di pingir kota Tokyo menyebabkan belasan orang mengalami luka-luika.
Di tahun 2018, seorang pria berusia 28 tahun menabrakkan truk yang dikendarainya ke pejalan kaki yang sedang menyeberang di Tokyo menewaskan tiga orang sebelum dia kemudian menusuk mati empat orang lagi.
- Penulis :
- Noor Pratiwi