Pantau.com - Diabetes bisa dicegah sekalipun sudah terlanjur terkena masih bisa mencegah komplikasinya dengan menjalani pemerikasaan kesehatan hingga menerapkan gaya hidup sehat.
Baca juga: Perempuan dengan Penyakit Ini Berisiko Tinggi Terkena Serangan Jantung
"Cegah komplikasi dengan deteksi dini (skrining) dan pengelolaan diabetes di puskesman dan fasilitas kesehatan lanjutan," ujar dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM. dr. Dicky Levenus Tahapary, SpPD, PhD.
Komplikasi akibat diabetes mulai dari infeksi TB, kebutaan (jika pembuluh darah saraf mata terganggu), gangguan pada ginjal, merasa kebas sehingga tak menyadari adanya luka dan berakibat amputasi (jika saraf terkena) hingga stroke dan gangguan pada kaki.
Bahkan sebelum diabetes muncul, penerapan gaya hidup sehat bisa kamu lakukan salah satunya untuk mencegah penyakit itu yakni melakukan aktivitas fisik rutin 30 menit per hari dan konsumsi buah serta sayuran.
Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, angka penderita diabetes di Indonesia semakin meningkat. Jika sebelumnya (2013) angka prevelensi diabetes pada penduduk berumur di atas 15 tahun adalah 6,9 persen. Pada tahun 2018, angkanya meningkat menjadi 8,5 persen.
Riskesdas juga menyebutkan bahwa kota Jakarta menempati peringkat pertana sebagai kota dengan prevelansi diabetes tertinggi di Indonesia, yakni 3,4 persen pada 2018 dari semula 2,5 persen.
Obesitas dan underdiagnosed akibat rendahnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat mengenai diabetes menjadi faktor tingginya angka diabetes di Jakarta.
Baca juga: Ganti Gula dengan 5 Bahan Alami Ini, Penderita Diabetes 'Merdeka' Makan Manis
"Pra-diabetes juga berisiko kena serangan kardiovaskular. Angkanya 1 dari 3 orang. Dalam 5 tahun seperempatnya bisa berkembang menjadi diabetes. Inilah yang juga menyumbang angka diabetes semakin tinggi," tutur Dicky.
- Penulis :
- Gilang
