
Pantau.com - Presiden Yaman Abdu-Rabbu Mansour Hadi memberhentikan Perdana Menteri Ahmed Obeid bin Daghr sehubungan dengan krisis ekonomi dan melemahnya mata uang Yaman, kata kantor berita Saba pada Senin (15 Oktober 2018).
Menurut Saba, Presdien Hadi mengeluarkan keputusan pemecatan tersebut setelah ketidak pedulian dan kegagalan yang menyertai pemerintah terutama di bidang ekonomi.
Baca juga: PM Israel: Indonesia Negara yang Sangat Penting Buat Kami!
Presiden Hadi kemudian menyerahkan mantan Perdana Menteri bin Daghr untuk penyelidikan terkait amburknya ekonomi Yaman dan berkaitan dengan Topan Mahra.
"Pemerintah gagal dalam meringankan penderitaan raykat Yaman, serta tidak ada tindakan nyata guna menghentikan ambruknya ekonomi negeri itu," ucap Hadi.
Maen Abdulmalik Saeed dikabarkan akan menggantikan bin Daghr sebagai Perdana Menteri Yaman baru.
Saeed sebelumnya telah menjabat sebagai menteri jalan raya dan jalan raya umum di kabinet bin Daghr dan telah berhasil di berbagai proyek pembangunan.
Baca juga: Cerita Menlu Palestina Soal Yerusalem, Ketika Sambangi Indonesia
Pada Oktober, Dewan Peralihan Selatan menyalahkan pemerintah Yaman atas maraknya korupsi yang terjadi dan menyerukan perlawanan rakyat di Kota Pelabuhan Aden serta kota besar lainnya.
Pemerintah Yaman dan Kementerian Dalam Negerinya memperkuat langkah pengamanan di sekitar lembaga pemerintah di Aden serta berjanji untuk melindungi kota itu dari sabotase.
Kota Pelabuhan Aden merupakan pusat pemerintahan Yaman sementara yang seringkali mengalami pemadaman listrik serta kekurangan air sehingga membuat rakyat marah terhadap pemerintah lokal.
Yaman sendiri telah terperosok ke dalam perang saudara sejak milisi Syiah Al-Houthi menguasai sebagian besar negeri itu dan merebut semua provinsi di Yaman utara, termasuk Ibukota Sana'a secara militer pada 2014.
- Penulis :
- Noor Pratiwi