
Pantau.com - Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dalam percakapan dengan para pejabat Pemerintah Presiden Donald Trump, menggambarkan kolumnis Jamal Khashoggi sebagai pengikut Islam yang berbahaya, menurut laporan Washington Post, Kamis (1 November 2018).
Pernyataan tersebut dikeluarkan selama perbincangan dengan Penasehat Keamanan Nasional AS John Bolton dan Penasehat Senior serta menantu Presiden Trump Jared Kushner sebelum Riyadh mengakui Kerajaan itu membunuh Khashoggi, kata surat kabar tersebut.
Pernyataan tersebut dikeluarkan selama perbincangan dengan Penasehat Keamanan Nasional AS John Bolton dan Penasehat Senior serta menantu Presiden Trump Jared Kushner sebelum Riyadh mengakui Kerajaan itu membunuh Khashoggi, kata surat kabar tersebut.
Pangeran Mohammed menggambarkan Khashoggi sebagai anggota Ikhwanul Muslimin, kelompok transnasional yang berasal dari Mesir yang telah menjadi pusat kecaman dari sebagian pejabat di dalam Pemerintah Trump, termasuk Bolton.
Namun, seorang pejabat Arab Saudi membantah pernyataan tersebut, kata kantor berita Anadolu.
Baca juga: Terkait Kematian Khashoggi, Ini Informasi Penting dari JPU Turki
Jika pernyataan tersebut benar akan bertolak-belakang dengan pernyataan terbuka yang dikeluarkan Kerajaan mengenai hilangnya Khashoggi sebelum akhirnya mengakui wartawan itu tewas di dalam Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, di tengah kecamanan internasional.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan kematian Khashoggi merupakan peristiwa kekeliruan yang mengerikan dan pada saat yang sama menyesalkan tragedi yang mengerikan itu.
"Ini merupakan operasi saat beberapa orang melakukan perbuatan yang melampaui wewenang dan tanggung jawab mereka. Mereka membuat kekeliruan ketika mereka membunuh Jamal Khashoggi di dalam Konsulat dan mereka berusaha menutupinya," katanya.
Arab Saudi belum menjelaskan bagaimana hilangnya Khashoggi, dan Riyadh juga belum menyerahkan jasad Khashoggi setelah beberapa laporan mengatakan ia dimutilasi di instalasi diplomatik tersebut.
Kantor Kejaksaan di Istanbul mengatakan, Khashoggi dicekik hingga tewas yang sebelumnya sudah direncanakan, tak lama setelah ia memasuki Konsulat untuk meminta dokumen bagi pernikahan. Ia juga mengatakan jenazah Khashoggi dibuang setelah dimutilasi.
Anggota senior Parlemen AS, termasuk Senator Lindsey Graham, telah menepis pendapat yang mengatakan ada orang selain Pangeran Mohammad yang bisa menginstruksikan operasi itu.
Baca juga: Ogah Pikirkan Kasus Khashoggi, Trump Keluarkan Pernyataan Mengejutkan untuk Arab Saudi
- Penulis :
- Noor Pratiwi