
Pantau.com - Menurut uji tes laboratorium yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan rokok jenis menthol (mint) dapat menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar dari pada rokok nonmenthol.
Badan Pengawas Obat dan Makanan ini mengeluarkan apa yang disebut pemberitahuan publik terkait pembuatan peraturan pada produsen rokok, serta mencari masukan dari masyarakat tentang opsi peraturan potensial yang mungkin dipertimbangkan, seperti menetapkan standar produk tembakau.
"Sementara hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan rokok menthol lebih beracun atau berisiko lebih menyebabkan penyakit kepada para pengisapnya dibanding rokok biasa, ada cukup data yang menunjukkan bahwa penggunaan menthol diasosiasikan dengan meningkatnya pengenalan rokok oleh remaja dan orang dewasa".
Baca Juga: Infografis Jumlah Perokok Pria Indonesia Tertinggi di Dunia
Menthol dalam rokok diasosiasikan bisa lebih menyebabkan kecanduan. Penghisap rokok menthol menunjukkan tanda ketergantungan nikotin yang lebih besar dan sulit berhenti merokok.
Berdasarkan laporan FDA, lebih dari 400 ribu kematian per tahun di AS disebabkan penggunaan tembakau. Lebih dari 30 persen perokok dewasa dan lebih dari 40 persen dari keseluruhan perokok muda di AS dilaporkan mengisap rokok menthol.
"Rokok menthol menimbulkan berbagai keprihatinan kesehatan publik yang serius," kata Komisioner FDA Margaret Hamburg.
Baca Juga: Infografis 5 Negara yang Melarang Vape, Indonesia Termasuk?
Penelitian terkait menthol yang saat ini didanai FDA meliputi kaitan perbedaan genetik dalam persepsi rasa dengan mengapa populasi ras dan etnis tertentu lebih mungkin mengisap rokok menthol dibanding dengan paparan racun asap rokok dan karsinogen dari rokok menthol dan nonmenthol.
Peneliti juga menguji efek senyawa menthol dan nonmenthol dalam berbagai produk tembakau baik pada kecanduan tembakau maupun racun dari asap tembakau.
Dalam hasil pengujian tersebut para peneliti menemukan fakta bahwa senyawa atau zat yang terkandung dalam rokok jenis menthol lebih dominan dibandingkan dengan rokok biasa.
- Penulis :
- Kontributor NPW