Pantau.com - Pascainsiden peluru nyasar di beberapa ruangan anggota DPR RI yang terjadi pada Senin, 15 Oktober 2018 kemarin, polisi kini menutup Lapangan Tembak Senayan yang menjadi lokasi dua tersangka I dan R melepaskan tembakan.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan penutupan tempat berlatih tembak itu dilakukan olah pihak Polda Metro Jaya lantaran saat ini masih dibutuhkan untuk penyidikan lebih lanjut terkait kasus itu.
Baca juga: Bamsoet: Gedung DPR Tak Perlu Ganti Kaca Antipeluru, tapi...
"Sementara dalam penyidikan, masih proses, Polda Metro Jaya menutup dulu (Lapangan Tembak)," ucap Setyo di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Namun tak seluruhnya lokasi tersebut ditutup. Menurut Setyo, hanya sebagian dari tempat berlatih tembak yang akan diberhentikan sementara dari aktivitas.
Sedangkan, sebagian lainnya dapat digunakan seperti biasa. Tempat yang akan ditutup adalah tempat berlatih tembak di bagian luar atau outdoor. Sedangkan untuk tempat berlatih di dalam ruangan atau indoor dapat digunakan seperti biasa.
"Untuk area sini saja, kalau untuk tembak target boleh, karena dalam ruangan," kata Setyo.
Baca juga: Rekonstruksi Peluru Nyasar, Polisi Ungkap Sosok yang Menawarkan Alat 'Auto Switch' ke Tersangka
Sebelumnya diberitakan, polisi melakukan rekonstruksi kasus peluru nyasar yang bersarang di beberapa kantor DPR-RI beberapa waktu lalu, diketahui memperagakan sebanyak 25 adegan.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan puluhan adegan itu diperagakan dari awal kedua tersangka datang hingga insiden penembakan yang menggunakan alat auto switch.
"Ada 25 adegan mulai dari yang bersangkutan datang melakukan kegiatan di lapangan tembak sampai dia kembali, itu sudah terangkum dalam rekonstruksi," ucap Setyo di Lapangan Tembak Senayan, Jumat (19/10/2018).
- Penulis :
- Adryan N
