Pantau.com - China memperingatkan Taiwan untuk siap berperang jika ada pergerakan menuju kemerdekaan, dan menuduh Amerika Serikat (AS) telah melemahkan stabilitas global usai menjual senjata kepada negara kepulauan itu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Wu Qian mengatakan, langkah tersebut dalam beberapa tahun akan mengkhawatirkan strategis militer, dan China akan membuat upaya besar penyatuan damai dengan Taiwan.
"Namun, kita harus tegas menunjukkan bahwa mencari kemerdekaan Taiwan adalah sebuah jalan buntu," kata Wu, dikutip Reuters, Kamis (25/7/2019).
Baca juga: Begini Jawaban China atas Penjualan Senjata AS ke Taiwan
"Jika ada yang berani mencoba untuk memisahkan Taiwan dari China, militer akan siap untuk berperang guna menjaga kedaulatan, kesatuan, dan integritas teritorial," tambahnya.
Amerika Serikat merupakan pemasok utama senjata utama ke Taiwan, yang disebut China sebagai provinsi yang membangkang. China menyebutkan tak pernah menggunakan kekuatannya untuk membawa pulau itu di bawah kendali pemerintahannya.
Negeri Paman Sam tidak memiliki ikatan formal dengan Taiwan, namun memiliki ikatan hukum untuk menyediakan sarana membela dirinya sendiri.
Baca juga: Taiwan Habis 814 Juta Dolar AS untuk Misi Luar Angkasa, China Meradang Lagi
Kementerian China mengungkapkan bahwa AS telah menimbulkan persaingan intensif di antara negara besar, yang secara signifikan meningkatkan pengerahan pasukannya dan mengacaukan kestabilan global.
Pentagon menyebutkan pada bulan ini, Departemen Negara AS telah menyetujui penjualan senjata yang diminta Taiwan, termasuk tank dan rudal yang diperkiran bernilai USD2,2 miliar.
Menanggapi hal itu, China mengatakan akan menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan AS yang terlibat dalam transaksi apapun.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
