
Pantau.com - Taiwan tidak lagi mempertimbangkan untuk mengembangkan roketnya sendiri setelah AS memperingatkan bahwa teknologi itu dapat dipandang sebagai ancaman oleh China, serta undangan untuk mempersenjatai teknologi ruang angkasa.
Dalam beberapa bulan terakhir, Angkatan Laut AS telah meningkatkan kegiatannya di Selat Taiwan, berlayar melalui jalur air strategis untuk menunjukkan komitmen AS terhadap kebebasan operasi navigasi di kawasan itu, terutama ketika hubungan China-AS guncang.
Kendati mengabaikan rencana pengembangan roket, Kementerian Sains dan Teknologi Taiwan telah berjanji untuk melanjutkan program luar angkasa dan meluncurkan setidaknya satu satelit setiap tahun selama 10 tahun ke depan, Asia Times melaporkan, yang dilansir dari Sputnik, Jumat (19/7/2019).
Baca juga: Upst... Taiwan Bikin China Kebakaran Jenggot Lagi
Pada bulan Februari, kementerian mengumumkan bahwa program luar angkasa negara tersebut telah mencapai tahap ketiga. Proyek tersebut, yang diperkirakan menelan biaya USD814 juta.
Misi tersebut dipimpin oleh Laboratorium Riset Terapan Nasional Taiwan dan Organisasi Antariksa Nasional (NSPO). Menteri Sains dan Teknologi Chen Liang Gee mengatakan.
Enam dari satelit generasi baru akan menjadi satelit penginderaan jauh optik beresolusi tinggi. Taiwan hanya meluncurkan satelit buatan dalam negeri dua tahun lalu. Formosat-5 diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 pada Agustus 2017.
Baca juga: Menilik Angka Pernikahan di China yang Rendah di Tengah Populasi Terbanyak
- Penulis :
- Widji Ananta