Pantau.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan siap diperiksa terkait pelaporan dirinya ke Bawaslu. Hasto dilaporkan oleh Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB) atas dugaan menghina dan memfitnah capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Sebagai warga negara yang taat hukum, saya siap memenuhi undangan Bawaslu," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Kamis (27/12/2018).
Baca juga: PDIP Angkat Bicara Soal Rencana KPU Ganti Kotak Suara dengan Bahan Kardus
Hasto dilaporkan lantaran pernyataannya yang menyinggung capres yang selalu menebar fitnah dan marah-marah. Ungkapan tersebut disampaikan saat safari politik di Banten beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Hasto beranggapan pernyataannya bukan fitnah. Menurutnya, sejak 2014, Obor Rakyat yang penuh fitnah kepada capres nomor urut 01 Joko Widodo dilakukan oleh Timses Prabowo. Kemudian pada pilpres 2019, penyebaran hoax terjadi dengan adanya kasus Ratna Sarumpaet.
"Publik juga mencatat terkait penggunaan issue-issue yang sensitif sepertinya kepemimpinan Pak Jokowi-KH Maruf Amin itu tidak Islami, semua mengarah pada dikotomi memfitnah dan difitnah," tambah Hasto.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional koalisi Indonesia Kerja itu menilai, justru paslon Jokowi- Maruf Amin yang menjadi sasaran hoax terbesar dibandingkan pasangan Pak Prabowo-Sandi.
Ia menegaskan, dirinya siap membuktikan kebenaran ucapannya kepada Bawaslu. Bagi Hasto pelaporan tersebut justru menjadi momentum untuk mengedepankan politik yang membangun peradaban.
Baca juga: Cucu Pendiri NU Merapat ke Prabowo-Sandi, Hasto: Mungkin Ada yang Berharap
"Dengan demikian ketika pihak Timses Prabowo tersebut justru menggugat saya, artinya mata-hatinya tersentuh. Dan mereka merasakan apa yang dibalik ucapan saya. Jadi berhentilah fitnah Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin. Itu pesan utama saya! Betapa tidak enaknya difitnah," tegasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
