Pantau.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Kamis (29/11/2018) bahwa dirinya telah membahas kemungkinan Ankara menjadi perantara dalam penyelesaian krisis yang diikuti dengan insiden di Selat Kerch dekat Semenanjung Krimea dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kremlin pada Rabu (28 November 2018), mengatakan bahwa Putin dan Erdogan telah membahas masalah ketegangan di dekat Semenanjung Krimea melalui telepon, di hari yang sama Gedung Putih juga mengatakan bahwa Presiden Turki telah menghubungi dengan Presiden AS Donald Trump terkait insiden di Selat Kerch.
Baca juga: Jerman Berikan Peringatan pada Rusia Usai Penyitaan Kapal Ukraina
"Selama percakapan kami dengan Presiden Putin, kita membahas malah ini dari sudut yang berbeda, termasuk apakah kita dapat mengambil peran utama dalam apa yang terjadi di Rusia dan Ukraina. Kita telah membahas apa yang dapat dilakukan dengan masalah ini," kata Erdogan kepada wartawan sebelum lepas landas ke Argentina untuk menghadiri KTT G20.
Presiden Turki juga mengatakan akan membahas permasalahn tersebut dengan Vladimir Putin dan Donald Trump di sela-sela forum tingkat tinggi di Buenos Aires, yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada Jumat dan Sabtu mendatang, seperti dilansir Sputnik, Kamis (29/11/2018).
Insiden di Selat Kerch berlangsung pada Minggu (25 November 2018), Jasa Keamanan federal (FSB) Rusia mengatakan bahwa kapal Beryansk, Nikopol, dan Yany Kapu milik Ukraina secara ilegal melintasi perbatasan maritim Rusia saat menuju Selat Kerch yang melewati Laut Azov.
Baca juga: Putin: Pemimpin Ukraina Dalangi Ketegangan di Semenanjung Krimea
- Penulis :
- Noor Pratiwi
