
Pantau.com - Sanksi-sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Iran akan memiliki konsekuensi bagi tatanan dunia. Seperti diketahui, AS kembali memberlakukan sanksi-sanksi terhadap perdagangan mata uang Iran, logam dan sektor otomotif.
Serangkaian sanksi baru atas sektor perbankan dan energi Iran akan berlaku pada 5 November mendatang, namun Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha memotong pembelian minyak dari Iran hingga nol.
"Sayang sekali satu negara yang melanggar hukum (Amerika Serikat) berusaha menghukum satu negara (Iran) yang sudah mematuhi hukum. Metode ini akan mempunyai konsekuensi serius bagi tatanan dunia," kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, yang dikutip kantor berita negara IRNA.
Baca juga: Bolsonaro Jadi Presiden Brazil, Trump Ucapkan Selamat
"Pihak Amerika tidak mencapai tujuan mereka dengan memberlakukan sanksi-sanksi ilegal terhadap Iran".
Teheran menyatakan pihaknya sudah mematuhi perjanjian nuklir itu sepenuhnya dan komitmennya telah berkali-kali dikonfirmasi badan pengawas PBB, Lembaga Energi Atom Internasional (IAEA).
Trump mengeluh bahwa perjanjian itu, yang disetujui pendahulunya Barack Obama, tidak mencakup peluru-peluru kendali balistik Iran, perannya dalam perang-perangnya di kawasan atau apa yang terjadi setelah perjanjian nuklir itu mulai tak berlaku lagi tahun 2025.
"Masyarakat dunia telah menentang sanksi-sanksi AS," kata Zarif, setelah pertemuan tiga pihak antara menteri luar negeri Iran, Turki dan Azerbaijan.
Baca juga: Iran: Arab Saudi Tidak Akan Berani Bunuh Khashoggi Tanpa Perlindungan AS
- Penulis :
- Widji Ananta