
Pantau.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan Arab Saudi tidak akan membunuh wartawan ternama Jamal Khashoggi tanpa perlindungan dari Amerika Serikat, pada Rabu (24/20/2018), kata kantor berita Republik Islam (IRNA).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pihak berwenang Saudi melakukan rencana terburuk dalam pembunuhan Khashoggi di Turki, sementara Washington bertekad mencabut visa beberapa orang yang diyakini bertanggung jawab.
"Tidak ada yang membayangkan bahwa di dunia dan abad baru ini, kita menyaksikan pembunuhan berencana seperti itu dan pranata perencanaan pembunuhan keji seperti itu," kata Rouhani seperti dikutip IRNA.
"Menurut saya, suatu negara tidak akan berani melakukan kejahatan seperti itu tanpa perlindungan Amerika Serikat," tambahnya.
Baca juga: Soal Kematian Wartawan Khashoggi, Erdogan 'Tenggelamkan' Donald Trump
Kematian Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul memicu kemarahan dunia.
Saudi awalnya membantah mengetahui nasih Khashoggi, namun pada Sabtu (20 Oktober 2018) menyatakan Khashoggi terbunuh dalam perkelahian di konsulat itu, yang telah diragukan beberapa pemerintah Barat.
Iran dan Saudi merupakan pesaing kawasan dan mendukung pihak bersebrangan dalam perang di Suriah dan Yaman, serta unsur politik berbeda di Irak dan Lebanon.
"Jika tidak ada perlindungan Amerika Serikat, akankah rakyat Yaman menghadapi pengeboman keji sepeti itu?," kata Rouhani. Rouhani juga meminta pemerintah Turki melakukan penyelidikan tanpa memihak siapa pun atas pembunuhan Khashoggi.
Secara terpisah, Rouhani menyatakan Iran akan mengalahkan hukuman baru Amerika Serikat, yang membidik unsur minyaknya, kata kantor berita IRIB.
Washington berencana memberlakukan hukuman sejak 4 November guna menghentikan keterlibatan Iran dalam sengketa di Suriah dan Irak, serta membawa Teheran ke meja perundingan untuk pembuatan peluru kendali balistiknya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi