
Pantau.com - Jair Bolsonaro, seorang mantan kapten Angkatan Darat yang menang dalam pemilihan presiden Brazil. Ia pun meniti gelombang antusias dari para pendukungnya, investor dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menjadi sekutu.
Presiden Trump mengatakan, ia menyampaikan selamat kepada Bolsonaro melalui telepon dan mencuit rencana-rencana kerjasama antara kedua negara.
Baca juga: Jair Bolsonaro Terpilih Menjadi Presiden Brasil
Kemenangan Bolsonaro mencemaskan pengeritik di seluruh dunia karena pembelaannya kepada kediktatoran militer tahun 1964-1985. Ia berjanji akan membersihkan para penentang politiknya dari kubu kiri dan membuat komentar yang merendahkan tentang wanita, minoritas dan gay.
Kemenangannya membawa kembali militer Brazil ke arena politik setelah selama tiga dekade berada di barak-barak menyusul kembali negara itu ke pemerintahan sipil. Beberapa purnawirawan jenderal akan menjadi menteri dan penasehat.
"Kalian semua jadi saksimata bahwa pemerintahan ini akan membela konstitusi, kebebasan dan Tuhan," kata Bolsonaro dalam video di Facebook sebagai komentar pertamanya setelah meraih kemenangan.
Sebagai pengagum Trump, Bolsonaro yang berusia 63 tahun, juga berjanji Brazil akan bekerja sama erat dengan kekuatan-kekuatan ekonomi lebih maju seperti AS, memperbaiki prioritas diplomatik setelah hampir satu dekade dan setengah di bawah pemerintahan kubu kiri.
Baca juga: Hatice Cengiz Kecewa Atas Pernyataan Trump Terkait Pembunuhan Tunangannya Jamal Khashoggi
Bolsonaro disejajarkan dalam daftar nama tokoh dari sayap kanan dan populis yang menang dalam pemilihan beberapa tahun belakangan dengan Trump, Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban.
Pembicaraan lewat telepon antara Trump dan Bolsonaro menunjukkan hubungan politik yang erat antara kedua pemimpin kekuatan ekonomi di Amerika. Keduanya berjanji akan membalik kemapanan politik.
- Penulis :
- Widji Ananta