
Pantau.com - Dalam kebijakan luar negeri, Bolsonaro telah menggemakan pandangan Presiden AS Donal Trump, yang menjanjikan untuk memindahkan kedutaan besar Israel di Yerusalem dan menutup kantor perwakilan Palestina di Brasil. Saingannya, Fernando Haddad berkampanye untuk mengontrol senjata dan langkah-langkah yang aktif untuk menekan angka kenaikan pembunuhan, keamanan sosial, serta menerpakan multilateralisme dan peran yang lebih besar di organisasi regional, seperti Mercosur dan BRICS.
Menurut Superior Pemilihan Brasil, dari 98 persen suara yang diterima, Bolsonaro mendapar 56 persen suara dalam pemilihan putaran kedua, sedangkan Fernando Haddad memperoleh 44 persen.
Presiden terpilih akan resmi menjabat pada 1 Januari 2019, untuk masa jabatan empat tahun.
Seperti dilansir Sputnik, Senin (29/10/2018), dikenal dengan pandangan sayap kanan dan populis Bolsonaro sempat berpindah partai politik hingga sembilan kali selama karirnya. Saat kampanye, Bolsonaro mengatakan, Donald Trump merupakan inspirasi utamanya.
Baca juga: Kenalkan Sahle-Work Zewde, Wanita Pertama yang Menjadi Presiden Ethiopia
Terpilih menjadi presiden Brasil, Bolsonaro berjanji untuk menjaga privasi perusahaan milik negara dan mendukung perjanjian perdagangan internasional yang baru, serta mengurangi tarif impor barang ke Brasil.
Bolsonaro (63), termasuk dalam Kongres Tujuh Brasil, telah bersumpah untuk menindak kejahatan di seluruh negara dan memberikan kewenangan terhadap penegak hukum dalam menindah kejahatan. Ia juga menginginkan Brasil untuk membeli senjata, yang ia percaya bisa menurunkan angka kejahatan.
Menurut Reuters, banyak penduduk Brasil khawatir bahwa Bolsonaro akan menekan hak asasi manusia, membatasi kebebasan sipil, serta membatasi kebebasan berpendapat.
- Penulis :
- Noor Pratiwi