
Pantau.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7 SR di Nusa Tenggara Barat diperkirakan masih akan terus bertambah.
Hal itu lantaran hingga Senin siang tim SAR belum berhasil mengevakuasi warga Lombok yang terjebak di dalam Masjid Desa Lading-Lading, Kabupaten Lombok Utara.
Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat gempa terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018, sekitar pukul 19.30 WITA, terdapat beberapa warga yang tengah melaksanakan solat isya.
Baca juga: Tujuh Wisatawan Tewas di Gili, Korban Jiwa Gempa Lombok Jadi 98 Orang
"Saat gempa terjadi, ada jamaah yang sedang solat isya. Masjid roboh, dari lantai dua juga roboh. Diperkirakan banyak korban. Kami tidak bisa estimasi berapa korban tapi berdasarkan informasi ada sekitar dua sampai tiga shaf (jamaah yang solat)," kata Sutopo kepada wartawan di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Tim SAR masih kesulitan menemukan para jamaah tersebut lantaran reruntuhan masjid banyak yang terbuat dari beton. Sementara peralatan berat belum tersedia di lokasi.
"Sehingga personel tim SAR melakukan evakuasi manual. Tapi cukup berat karena lapisan beton cukup tebal," ucapnya.
Baca juga: Pantau Video: Inilah Detik-detik Terjadinya Gempa di Lombok
Sutopo menyebutkan beberapa wilayah di Lombok Utara kondisinya terisolir, khususnya yang dekat pegunungan. Ditambah lagi dengan jalan yang kecil dan rusak membuat petugas kesulitan melakukan evakuasi dan memberikan bantuan berupa logistik.
Sutopo mengonfirmasi sampai siang tadi setidaknya tercatat 98 korban tewas akibat gempa bumi tersebut. Tujuh di antaranya merupakan wisatawan lokal yang tengah berlibur di Pulau Giri Trawangan.
- Penulis :
- Adryan N