Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jasa Penukaran Uang Receh Bisa Putarkan Uang Rp400 Juta Tiap Lebaran

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Jasa Penukaran Uang Receh Bisa Putarkan Uang Rp400 Juta Tiap Lebaran

Pantau.com - Jasa penukaran uang memang jadi bisnis yang mumpuni jelang hari raya Idul Fitri. Tapi faktanya bisnis ini tidak bisa sembarang, jika tidak memiliki modal dan kiat yang jitu.

Diungkap Sianturi (60) pria asal Medan yang mengaku memiliki lima orang bawahan untuk menjalani bisnis musiman satu tahun sekali ini. Ia mengaku memiliki perputaran uang Rp400 juta hingga Rp500 juta di satu momen lebaran.

"Saya punya bawahan di Mangunjaya satu (orang) Kalimalang empat, dan saya di Dewan Dakwah (Tambun)," ujar Sianturi saat disambangi Pantau.com di Kawasan Tambun, Bekasi, Senin (3/6/2019).

Baca juga: Cerita Jasa Penukaran Uang Baru: Risiko Dari Jambret Hingga Penipuan

Pria yang telah memiliki enam orang cucu ini, mengaku selama tiga hari sekali harus pergi ke Jakarta untuk menukar uang, dan terbatas hanya Rp3,9 juta untuk satu orang, karenanya ia lebih memilih menugaskan karyawannya. Bahkan untuk penukaran ia tak sungkan pergi ke Bandung.

"Soalnya di Bandung jumlah penukarannya bisa lebih banyak," jelasnya.

Kegiatan ini telah dijalankan Sianturi selama 10 tahun lamanya, dan jika kesehariannya hanya melakukan rutinitas bank koperasi alias simpan pinjam.

Lain halnya dengan Adam (22), pria yang masih menyandang status mahasiswa itu kerap membantu bisnis jasa penukaran yang telah dijalankan kedua orang tuanya selama lima tahun lamanya. 

Baca juga: Viralnya Harga Tiket Rp21 Juta, YLKI: Jangan Buat Konsumen Bingung!

Pria yang berkuliah di Universitas Gunadarma Jakarta itu kerap bantu mengisi stok uang di enam pangkalan jika sudah kehabisan. Tak tanggung-tanggung, setiap pangkalan di sediakan uang sebanyak Rp18 juta setiap harinya.

Seperti penuturan kebanyakan penjaja jasa penukaran bulan puasa kali ini diakui jumlah penukaran cenderung menurun, kata Adam, jika biasanya menjelang H-1 keluarganya telah mendapat penukaran uang sebanyak Rp400 juta hingga Rp500 juta, dan kini hampir 2 minggu mangkal pemasukan hanya sampai Rp200 juta.

Sementara itu, untuk mengatasi tindak kejahatan Adam mengaku telah diberi ilmu dengan memajang uang satu lembar satu jenis pecahan, dan selebihnya uang ia simpan di dalam tas.

"Jadi kan di pajangan paling Rp80 ribu, kalau kejambret nggak banyak, kecuali ditodong pakai pistol atau pisau ya, tapi sampe sekarang untungnya belum pernah," jelasnya.

Adapun uang yang ramai ditukarkan berkisar antara Rp2.000, Rp5.000, dan Rp10.000. Sedangkan untuk jam jualan sendiri, Adam mengaku mulai membuka kiosnya sejak jam 7 pagi hingga jam 5 sore.

Penulis :
Nani Suherni