HOME  ⁄  Ekonomi

BI: Uang Kartal Program Serambi Turun Seiring Naiknya Adopsi Cashless

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

BI: Uang Kartal Program Serambi Turun Seiring Naiknya Adopsi Cashless
Foto: BI: Uang Kartal Program Serambi Turun Seiring Naiknya Adopsi Cashless (dok. Freepik)

Pantau - Bank Indonesia (BI) menyampaikan, ketersediaan uang kartal pada layanan penukaran uang atau program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2025 turun 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya transaksi nontunai (cashless).

Pada Lebaran tahun ini, BI menyediakan uang layak edar sebesar Rp180,9 triliun untuk layanan penukaran uang. Jumlah tersebut menurun 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp183,8 triliun.

“Turunnya hanya 1,6 persen. Kenapa begitu? Karena (transaksi) nontunainya kan sekarang semakin banyak,” kata Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono.

Baca juga: BI Borong SBN Rp32,46 Triliun per 17 Februari 2025

Adapun realisasi penukaran uang dari tahun ke tahun, sebut Doni, rata-rata berkisar antara 80 persen hingga 90 persen dari total uang layak edar yang disiapkan BI.

Menurut Doni, realisasi yang besar tersebut menandakan tidak jauhnya dari perhitungan proyeksi kebutuhan penukaran uang yang dipatok BI setiap kali periode Lebaran.

Meski jumlah uang layak edar yang disiapkan pada Lebaran kali ini menurun, BI menaikkan nominal untuk paket penukaran uang menjadi maksimal sebesar Rp4,3 juta dari sebelumnya maksimal Rp4 juta.

Baca juga: BI Siapkan Uang Tunai Rp180,9 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2025

Secara umum, terdapat tiga jenis layanan yang akan diberikan antara lain layanan penukaran uang keliling reguler, layanan penukaran uang bersama perbankan, serta layanan penukaran uang tematik.

Adapun detail lokasi layanan penukaran uang atau program "Serambi" BI akan diumumkan lebih lanjut pada 3 Maret mendatang. Masyarakat dapat memanfaatkan halaman pintar.bi.go.id untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu secara daring.

Sebagai antisipasi peredaran uang palsu saat Ramadhan dan Lebaran, Doni mengatakan pihaknya meminta Kantor Perwakilan (KPw) BI yang tersebar di seluruh daerah untuk mengadakan sosialisasi kepada masyarakat luas agar lebih mengenali ciri keaslian uang rupiah dengan cara yang sederhana.

Masyarakat dapat mengidentifikasi keaslian uang rupiah melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang). Cara lainnya, masyarakat juga dapat menggunakan alat bantu berupa lampu ultraviolet (UV) untuk mengidentifikasi ciri keaslian uang rupiah kertas yang memendar dalam beberapa warna serta mengecek informasi lebih lanjut melalui halaman bi.go.id.

Baca juga: Neraca Pembayaran RI Surplus 7,2 Miliar Dolar AS di 2024

Penulis :
Wulandari Pramesti