HOME  ⁄  Internasional

Kerusuhan di Lapas Brasil; 57 Orang Tewas, 16 Kepala Napi Dipenggal

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Kerusuhan di Lapas Brasil; 57 Orang Tewas, 16 Kepala Napi Dipenggal

Pantau.com - Bentrokkan kembali terjadi antara dua kelompok narapidana di lapas Brasil yang menyebabkan 57 orang tewas pada Senin, 29 Juli 2019.

Pihak berwenang menyatakan dari 57 korban tewas, 16 kepala napi dilaporkan dipenggal. Kerusuhan di lapas dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat di penjara di bagian utara Kota Altamira, yang melibatkan dua kelompok napi, dilansir Reuters, Selasa (30/7/2019).

Napi kelompok Geng Comando Classe A membakar sebuah sel yang berisi kelompok narapidana Comando Vermelho atau Red Command, demikian pernyataan pemerintah setempat.

Sebagian korban tewas diketahui terbakar di dalam sel. Sementara itu, dalam bentrokan antar kelompok napi, dua petugas penjaga sel sempat disandera.

Baca juga: Nyamar jadi Polisi Federal Brasil, Geng Bersenjata Curi Emas Rp414 Miliar

Kepala Lapas Jabras Vasconcelos mengatakan dalam pernyataan bahwa tidak ada tanda-tanda serangan akan terjadi.

"Itu adalah tindakan yang ditargetkan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa hal itu adalah penyelesaian konflik antar geng," ucapnya.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan para napi merayakan serangan itu dengan menendang kepala sejumlah napi lawannya yang dipenggal. Reuters secara independen telah memverifikasi rekaman tersebut.

Terpilihnya Presiden Jair Bolsonaro telah menurunkan angka pembunuhan di Brasil. Meski demikian, kekerasan di penjara menjadi tantangan keamanan publik di salah satu negara paling kejam di dunia itu.

Pada bulan Mei silam, setidaknya 55 napi tewas dalam kerusuhan di penjara bagian utara Amazonas. Sepekan kekerasan yang berlangsung di Amazonas menyebabkan 150 napi tewas oleh geng lokal yang didukung dua faksi narkoba terbesar di Brasil.

Baca juga: 40 Tahanan Penjara Manaus Brasil Mati Dicekik Akibat Bentrokan

Kementerian Kehakiman Brasil menyatakan bekerja sama dengan para petinggi untuk mengidentifikasi mereka di balik kerusuhan lapas. Kementerian juga menyebutkan telah memberlakukan sistem penjara federal, di mana para pemimpin geng akan di kirim ke tempat berbeda.

Jumlah penduduk Brasil yang dipenjara melonjak delapan kali dalam tiga dekade menjadi 750.000 narapidana. Hal tersebut merupakan angka tetinggi ketiga di dunia.

Geng narapidana awalnya dibentuk untuk melindungi narapidana dan advokasi untuk kondisi yang lebih baik. Namun, hal itu justru membuat kekuatan besar yang melampaui dinding penjara. 

Geng narapidana telah dikaitkan dengan perampokan bank, perdagangan narkoba, dan senjata, dengan para pemimpin geng memerintahkan aksi tersebut lewat telepon.

Penulis :
Noor Pratiwi

Terpopuler