Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Merugi dan Dapat Kebijakan Segar, Krakatau Steel Bangun Pabrik Baru

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Merugi dan Dapat Kebijakan Segar, Krakatau Steel Bangun Pabrik Baru

Pantau.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengaku tengah gencar malakukan restrukturasi di tahun 2019 ini. Pasalnya perusahaan plat merah ini mengalami kerugian perusahaan yang telah terjadi selama enam tahun berturut-turut.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, hingga kuartal III-2018, kerugian yang harus ditanggung perusahaan dapat ditekan hingga USD37 juta. 

Angka tersebut tercatat mengalami pengurangan 50,19 persen jika dibandingkan dengan kerugian di periode yang sama tahun 2017 lalu yang mencapai USD 75 juta. Pasca diterapkannya Peraturan Kementerian Perdagangan (Permendag) 110 tahun 2018. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menargetkan bisa mendapatkan laba pada tahun 2019 ini.

Baca juga: Waduh! Uji Coba MRT Jakarta Membludak, Penumpang: Kayak KRL Aja

Nah untuk mengupayakan untung di tahun 2019, Krakatau Steel akan mulai mengoperasikan fasilitas pabrik "hot strip mill" kedua (HSM 2) pada Juni mendatang setelah memasuki tahap penyelesaian mekanik pada akhir April 2019.

"Perlu waktu mungkin dua bulan dari April untuk bisa beroperasi," kata Silmy Karim, Kamis (21/3/2019),

Nilai investasi pabrik HSM kedua itu mencapai 515 juta dolar AS dengan kapasitas produksi tahap awal sebesar 1,5 juta ton. Selanjutnya, akan disusul dengan pembangunan pabrik-pabrik rolling mill lainnya seperti dua "Cold Rolling Mill" dan penambahan kapasitas HSM 2.

Menurut Silmy, beroperasinya pabrik baru perseroan itu akan menambah kapasitas produksi baja nasional. Dengan demikian, Indonesia bisa memenuhi permintaan baja untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur yang tengah masif dilakukan.

Pengoperasian pabrik baru diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi baja hingga 5,4 juta ton per tahun. "Saat ini produksi sekitar 5 juta ton per tahun. Tahun ini kami targetkan produksi mencapai 6 juta ton," katanya.

Baca juga: Dear MRT Jakarta... Dengar Nih Keluhan Penumpang Pasca Uji Coba Kereta

Pembangunan pabrik HSM 2 merupakan bagian dari klaster baja di Cilegon yang ditargetkan bisa memproduksi 10 jta ton baja pada 2025. Pembangunan klaster baja di Cilegon terdiri dari fasilitas produksi  milik PT Krakatau Steel dan PT Krakatau Posco.

Untuk mencapai target 10 juta ton produksi baja, Silmy menuturkan pihaknya tengah mengatur waktu yang tepat untuk bisa melakukan investasi tambahan. Namun, ia meyakini target tersebut akan bisa dicapai sebelum 2025 jika mendapat dukungan regulasi dan pasar baja yang sehat.

"Kita sedang atur waktu yang tepat untuk investasi tambahan agar menjadi 10 juta ton (produksi)," katanya. 

Penulis :
Nani Suherni