Pantau.com - Pengunjung harus menyeberangi jembatan menuju tengah danau untuk mencapai kuil yang di dalamnya terdapat banyak ular piton yang tersebar di lantai dan jendela kuil.
"Pengunjung datang ke sini karena mereka percaya bahwa doa yang mereka panjatkan akan terkabulkan," kata Sandar Thiri, seorang biksu yang tinggal di pagoda Baungdawgyoke, seperti dilansir AFP, Kamis (18/10/2018).
Penduduk setempat menyebut pagoda tersebut dengan sebutan kuil ular. Ada aturan yang harus diikuti pengunjung saat mengunjungi kuil itu. "Seseorang hanya bisa meminta satu hal permintaan saja, tidak dengan banyak hal. Jangan serakah," kata Thiri.
Baca juga: 'The Power of God', Dua Warna Air Laut di Great Salt Lake Utah Curi Perhatian Netizen
Banyak penduduk yang menganggap kehadiran ular piton berukuran tiga meter sebagai tanda dari kekuatan pagoda tersebut.
Salah satu pengunjung kuil, Win Myint (45) selalu datang ke Baungdawgyoke yang terletak di wilayah Yangon, Myanmar, sejak masih kecil.
"Sekarang saya sudah tua, dan memberikan persembahan karena telah membuat beberapa harapan saya menjadi kenyataan," ucapnya.
Baca juga: Sariwangi Pailit, Asosiasi Pengusaha Indonesia Soroti Perbankan
Terlihat seorang biksu yang nampak tertidur di kursi dengan dua ular melingkar di kakinya. Terdapat uang 1.000 kyat terselip di tubuh hewan melata tersebut yang berasal dari pengunjung kuil.
Menurut mitos, naga dalam sansakerta berarti ular adalah sosok yang umum dilihat di kuil di seluruh Asia Tenggara, dimana Budha, Hindu dan animis juga terjalin. Naga biasanyaterlihat di pintu masuk kuil.
Menurut legenda, saat hujan mulai turun, seekor ular kobra melindungi Budha dengan melingkari tudung lebar di atas kepalanya sebagai tempat berlindung.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
