
Pantau.com - Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN) pemenang Hadiah Nobel menawarkan membayar pertemuan bersejarah Amerika Serikat dan Korea Utara. Termasuk persoalan logistik terkait akomodasi penginapan kedua negara.
Melansir AFP, Selasa (5/6/2018), Hotel Fullerton bintang lima diyakini sebagai pilihan utama pemimpin Korea Utara. Washington Post menulis, Amerika Serikat menolak membayar penginapan Kim Jong Un dan kolega lantaran takut merendahkan Korea Utara sebagai negara miskin.
Baca juga: Kim Pilih Hotel Super Mahal Jelang Bertemu Trump, Singapura 'Dipaksa' Rogoh Gocek
Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN) mengatakan, pihaknya bersedia membantu menyelesaikan kebuntuan dengan membayari delegasi Kim. Pembayaran itu akan digunakan dengan hadiah uang tunai USD1,1 juta setelah mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu.
"Kami siap untuk menanggung biaya KTT, secara alami termasuk biaya untuk tempat akomodasi dan konferensi," ujar seorang perwakilan ICAN Akira Kawasaki, di Jepang.
"Jika KTT itu tersandung masalah bahaya karena masalah keuangan, kami siap untuk menanggung biaya karena itu penting, pertemuan bersejarah," tambahnya.
Baca juga: Kata Singapura Soal Pertemuan Bersejarah Kim Jong Un-Donald Trump
Namun, Kawasaki enggan berapa uang yang akan ia siapkan untuk menanggulangi polemik logistik dan akomodasi dari pertemuan bersejarah tersebut. "Jumlah (uang) itu akan dinegosiasikan jika Korea Utara menerima tawaran itu, katanya.
The presidential suite di Fullerton memang mewah. Hotel tersebut merupakan penginapan paling eksklusif di Singapura. Dengan lift pribadi yang menawarkan akses eksklusif, suite seluas 201 meter persegi (2,164 kaki persegi). Harganya mencapai USD6 ribu per malam.
- Penulis :
- Widji Ananta