
Pantau.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai Joko Widodo sebagai pemimpin yang berani menindak tegas ormas yang tidak mau mengakui pancasila sebagai dasar negara.
"Secara ideologi, Jokowi ini orang yang berani mengambil risiko untuk menggebuk ormas yang tidak menjunjung tinggi pancasila dan NKRI. Artinya Jokowi mengambil risiko berhadap-hadapan dengan kelompok-kelompok yang selama ini tidak mengakui Pancasila dan demokrasi sebagai sistem politik kita," kata Adi di Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Baca juga: Jabar dan Jatim Dinilai Jadi Medan Pertempuran Jokowi-Prabowo
Kebijakan yang diambil Jokowi dengan membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dinilai merupakan kebijakan tidak populer. Namun, Jokowi siap dimusuhi, siap tidak akan disukai.
"Jokowi tidak kompromi dengan kelompok-kelompok masyarakat yang tidak mengakui Pancasila. Jadi tidak ada tempat bagi siapa pun di negara ini yang tidak mengakui Pancasila sebagai dasar negara, dan itu yang dilakukan Jokowi," ujarnya.
"Mungkin karena Jokowi pemimpin sipil. Pemimpin sipil cenderung berani mengambil risiko berhadap-hadapan dengan kelompok-kelompok yang enggak setuju dengan Pancasila. Kalau logika politiknya militer cenderung zero enemy," kata Adi.
Pemimpin militer, jelas dia, cenderung tidak mau ambil risiko, tidak mau dimusuhi oleh kelompok manapun. Pemimpin militer akan meminimalisasi kelompk-kelompok yang berseberangan dengan cara merangkul dengan alasan pembinaan atau pemberian pendidikan tentang kewarganegaraan.
Baca juga: Surya Paloh: Negara Ini Butuh Jokowi!
"SBY begitu. HTI itu kan besar juga di zaman SBY. Cuma karena Pak SBY cenderung tidak mau berkonfrontasi. Karena dianggap kelompok-kelompok radikal ini bisa dibina dengan cara pelan-pelan makanya tidak dibubarkan," ujar Adi.
Tetapi, kata dia, kelompok ini pintar juga menyembunyikan agenda politiknya. Mereka tidak konfrontasi terhadap negara tapi pada saat bersamaan mereka semakin konsolidatif. Bahkan, mereka melebarkan sayap politiknya di mana-mana.
- Penulis :
- Adryan N