
Pantau.com - Koalisi pimpinan Arab Saudi siap mengerahkan pasukan dengan kekuatan terukur untuk menekan Al-Houthi, gerakan yang berhubungan dengan Iran, agar mundur dari kota pelabuhan Al-Hudaydah di Yaman.
Menurut pejabat Uni Emirat Arab (UAE), aksi itu juga di bawah kesepakatan yang didukung penuh oleh PBB. Pihak-pihak yang berperang di Yaman gagal menarik pasukan mereka dari kota pelabuhan utama negara itu di bawah gencatan senjata satu bulan. Kegagalan itu dapat memicu ancaman serangan besar di Al-Hudaydah yang berujung pada bencana kelaparan.
Al-Houthi menguasai Al-Hudaydah sementara faksi-faksi lain di Yaman yang didukung koalisi dan mencoba mengembalikan pemerintahan yang diakui internasional berkumpul di pinggiran kota itu.
Baca juga: Mohammed bin Salman Bahas Perdamaian dengan PBB Setelah 4 Tahun Perang Yaman
Menteri Luar Negeri UAE Anwar Gargash mengatakan koalisi Muslim Suni Arab yang didukung negara-negara Barat telah menyerang 10 kamp pelatihan Al-Houthi di luar kantor gubernur Al-Hudaydah.
"Koalisi bersiap untuk mengerahkan lebih banyak pasukan dengan kekuatan yang terukur untuk membuat Al-Houthi mematuhi Kesepakatan Stockholm," tulisnya di Twitter.
Baca juga: Viral! Ribuan Umat Muslim Serang NIKE Setelah Temukan Lafaz Allah di Sepatu Air Max
"Untuk menjaga gencatan senjata dan harapan untuk proses politik, PBB dan komunitas internasional harus menekan Al-Houthi untuk menghentikan kekerasan, memfasilitasi konvoi bantuan, dan melakukan penarikan dari kota dan pelabuhan Al-Hudaydah seperti yang telah disepakati," kata Gargash.
Utusan PBB Martin Griffiths menjalin kontak dengan kedua pihak yang bertikai untuk menyelamatkan kesepakatan itu. Kesepakatan itu merupakan terobosan diplomatik besar pertama untuk mengakhiri perang empat tahun yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat Yaman diambang kelaparan.
- Penulis :
- Widji Ananta