
Pantau.com - Polisi memastikan puluhan korban tewas miras oplosan di wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir disebabkan kandungan zat metanol di dalam miras.
Zat metanol tergolong zat beracun yang mematikan. Jika dikonsumsi, zat metanol akan bekerja mengganggu dan menghentikan fungsi paru-paru sehingga menyebabkan kematian.
"Setelah dilakukan pemeriksaan autopsi tubuh korban ternyata mengandung metanol yang sama seperti yang ada di dalam kandungan miras," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (11/04/2018).
Baca juga: Mengapa Banyak Korban Tewas Usai Minum Miras Oplosan? Ini Kata Polisi
Argo menambahkan, kandungan metanol terjadi karena percampuran oplosan dari miras. Seperti bir, alkohol 96 persen, minuman soda, dan beberapa suplemen obat kuat yang diaduk menjadi satu.
"Karena dicampur aduk tersebut maka timbullah senyawa metanol yang mengakibatkan dada terbakar," kata Argo.
Baca juga: Satpol PP Gerebek 400 Kios Penjual Miras Oplosan di Bandung
Selain itu, dicampurnya beberapa minuman tersebut bukan dicampur sendiri oleh korban, dalam beberapa kasus, ada juga yang sudah disediakan oleh pedagang.
"Awalnya kongkow-kongkow, lalu ngajak mabuk beli beberapa bahan dan dicampur sendiri, ada juga yang langsung beli jadi di warung-warung jamu harganya Rp20 ribu per bungkus," kata Argo.
Seperti yang diketahui, dalam beberapa hari terakhir, miras oplosan di wilayah Jabodetabek mencapai 31 orang, sedangkan di Cicalengka, Kota Bandung, serta Sukabumi menewaskan 51 orang.
- Penulis :
- Adryan N