Pantau.com - Polisi menyebut aksi 21 dan 22 Mei 2019 ditunggangi beberapa kelompok yang kemudian menjadi pemicu kerusuhan. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M. Iqbal menegaskan, aksi tersebut terpecah menjadi massa damai dan massa perusuh.
"Mohon temen-teman media memahami, ada massa damai ada massa perusuh. Jadi banyak kelompok-kelompok yang menunggangi ini. Oleh karena itu sejak itu TNI/Polri mengimbau agar masyarakat tidak turun ke jalan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama," kata Iqbal dalam konferensi pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Baca juga: Polisi Tetapkan 257 Orang Jadi Tersangka Kericuhan 22 Mei
Iqbal melanjutkan, kelompok perusuh itu memang berniat memancing keributan agar timbul korban jiwa. Kelompok perusuh itu disebut telah dimobilisasi pihak tertentu.
"Kelompok yang ingin memancing kerusuhan, mereka ingin menciptakan martir, apa bila ada korban. Sehingga terjadi kemarahan publik kepada aparat keamanan. Dan ini terus kami dalami sesuai strategi penyelidikan," ucapnya.
Baca juga: Kericuhan Kembali Terjadi di Depan Bawaslu Usai Berbuka Puasa
Iqbal juga membeberkan dari 257 orang yang diamankan dalam kerusuhan aksi pada Rabu malam, 22 Mei 2019, pihaknya menemukan empat di antaranya positif menggunakan narkoba.
"Yang diamankan oleh Polda Metro Jaya ada 257 dan ada empat orang positif narkoba. Gimana mau unjuk rasa kalau pakai narkoba," katanya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
