
Pantau.com - Setelah sukses dengan film 'Aladdin', kini Walt Disney Studio resmi telah menayangkan film terbarunya 'The Lion King' di Indonesia Rabu (17/7/2019), yang dibuat ulang dari versi animasi 'Simba' yang sempat hits di tahun 90-an.
Film ini memang banyak dinantikan para penggemarnya, khususnya anak-anak pecinta hewan, yang menceritakan kisah perjuangan seekor anak singa yang berusaha merebut kembali tahta ayahnya sebagai raja hutan.
Baca juga: Grafis Sempurna 'The Lion King' Demi Puaskan Penonton
Di tengah penantian para penggemar, faktanya film ini memiliki cerita lain dibalik layar selama proses produksi. Berikut fakta-fakta dibalik proses produksi 'The Lion King' yang berhasil dirangkum Pantau.com.
1. Animator butuh waktu dua tahun menuntaskan adegan penyerbuan
Trailer 'The Lion King (Video: Youtube/WaltDisneyStudio)
Menurut hasil pers rilis yang disampaikan pihak Disney, adegan terberat untuk dibuat ialah saat kawanan rusa kutub yang menyerbu. Padahal hanya berdurasi 2,5 menit, namun membuat animator Disney GGI cukup kewalahan, hingga membutuhkan waktu lebih dari dua tahun dengan melibatkan desain grafis program komputer baru untuk mengatur gerakan kawanan hewan itu.
2. Banyak 'Mickey tersembunyi' di dalam film
Mickey (Foto: Pixabay)
Seperti diketahui mickey adalah logo resmi dari Disney, maka jangan hal aneh saat menonton film sekilas terlihat banyak kuping atau karakter Mickey yang tersembunyi. Seperti seekor kumbang kecil yang berwarna kuning yang ditemukan Timon di bawah batang kayu, ternyata memiliki telinga mickey yang ada di punggungnya.
3. Awalnya ingin seperti film Dokumenter National Geographic
Alam National Geographic (Foto: Pixabay)
Sutradara pertama film George Scribner, yang juga pernah menyutradarai 'Oliver and Company', menginginkan film itu selayaknya film dokumentar National Geographic versi animasi, sampai akhirnya ide itu dihilangkan setelah keputusan film dibuat versi drama musikal.
4. Hingga membawa hewan ke studio
Studio Walt Disney Studio (Foto: Pixabay)
Semakin detail suatu animasi, maka akan semakin bagus kualitasnya. Akibatnya pakar margasatwa Jim Flower memboyong hewan-hewan asli Afrika seperti Rangkong dan Singa ke studio Disney untuk jadi model figur para animator film.
Singa itupun kemudian jadi contoh bagaimana hewan itu saling menyapa dengan menepuk kepala dengan lembut, serta menunjukkan kasih sayang dengan meletakkan dagu di kepala singa lainnya.
Mereka juga mendapatkan ide bagaimana cara mereka melindungi diri dengan berbaring telentang dan menggunakan cakar mereka untuk melawan penganggu.
5. Animator pergi ke Kenya untuk mendapat inspirasi
Kenya (Foto: Pixabay)
Pada November 1991, Disney mengirim tim animator ke Taman Nasional Hell's Gate di Kenya untuk melakukan riset tentang film tersebut. Sehingga bukan hal aneh jika kebanyakan set film berlatarkan taman tersebut.
Baca juga: Beyonce Antusias Sambut Peluncuran Album 'The Lion King'
"Hanya beberapa orang yang berpergian ke Kenya tapi mereka kembali mendapat banyak bahan penelitian untuk dipelajari semua orang," ungkap sutradara Rob Minkoff.
- Penulis :
- Dini Afrianti Efendi