
Pantau.com - Calon Presiden RI Prabowo Subianto enggan menanggapi hasil survei yang dipublikasikan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny J.A. yang menyebutkan kasus dugaan hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet memiliki efek elektoral.
"Survei itu bagaimana? siapa yang bayar?," ujar Prabowo usai acara Gerakan Emak-Emak dan Anak-Anak Minum Susu (Gerakan Emas) di Stadion Klender, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Kasus Ratna Sarumpaet Pengaruhi Elektoral Pilpres
Efek elektoral kasus dugaan hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet, menurut survei tersebut, adalah kenaikan sentimen positif bagi Jokowi-Ma'ruf Amin dan kenaikan sentimen negatif bagi Prabowo-Sandiaga.
Sebanyak 25 persen responden menyatakan bahwa kasus dugaan hoax itu membuat mereka lebih mendukung Jokowi, sedangkan 17,9 persen responden menyatakan bahwa kasus itu membuat mereka lebih tidak mendukung Prabowo.
"Denny J.A. itu apa Tuhan, bukan kan? di bidang polling, santai-santai saja, saya juga bisa bikin survei," jelas Prabowo.
Sebelumnya, Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa saat ini hasil survei internal menyatakan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga terus mengejar pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Ia enggan membanding-bandingkan hasil survei dan lebih percaya kepada survei internal.
Baca juga: Respon Sandiaga Soal Survei LSI Denny JA yang Terdampak Hoax Ratna Sarumpaet
"Survei kami baru saja dirilis kepada tim karena survei kami internal dan tak pernah kami publikasikan. Hal ini bagian dari strategi, menunjukkan kami mengejar," kata Sandiaga, Selasa, 23 Oktober 2018.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi