
Pantau.com - Baru-baru ini Indonesia digemparkan oleh kabar hoax salah satu aktivitis Ratna Sarumpaet yang mengaku mengalami pengeroyokan sehingga mengakibatkan wajahnya bengkak. Namun sejumlah bukti memaksa Ratna harus mengakui kebohongannya bahwasannya, wajah bengkaknya merupakan akibat dari efek operasi plastik.
Baca juga: Hore, Video YouTube Bisa Ditonton dari WhatsApp
Tapi tau kah kamu? jika Indonesia saat ini memang mudah terserang informasi hoax, hal itu dibenarkan oleh Liza M Djaprie, seorang Psikolog yang mengatakan setidaknya ada 3 alasan pendorong fenomena ini terjadi.
1. Kondisi Panas Menjelang Pilpres 2019
Masyarakat Indonesia dalam kondisi amat panas seperti menjelang Pilpres 2019, bahkan diumpamakan seperti orang tenggelam.
"Karena kita dalam kondisi ngaco banget, panas, jadi setiap orang itu butuh pegangan, kayak kita tenggelam kan kita main meraih pagangan, kita udah enggak liat tuh yang kita pegang apakah muhrim kek enggak kek, misalnya kayak mau gimana kek," ungkap Liza ditemui di Agro Plaza, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2018).
Dalam kondisi itu, kata Liza orang merasa amat ketakutan bahkan diambang hidup dan mati, sehingga bukan nalar berfikir positif lagi yang digunakan.
"Dalam kondisi kayak gini orang lagi nyari yang mana lebih stabil dan segala macem jadi main asal gapai aja," tutur dia.
2. Jangkauan Gadget dan Media Sosial yang Bebas
Selain itu, faktor penggunaan gadget dan media sosial yang sangat terbuka lebar dan bebas, juga jadi salah satu pendorong, sehingga informasi yang diterima tidak dikonfirmasi terlebih dahulu.
"Jadi kadang-kadang ada orang-orang yang handphonenya cerdas tapi kemudian yang memakainya enggak cerdas, karena akses ini one klik a way, ini sudah asal posting, asal posting tanpa kemudian usaha dikit," tambahnya.
3. Gaya Hidup Ingin Serba Instan
Terkahir ialah gaya hidup masyarakat Indonesia yang cenderung ingin cepat dan instan, yang membuat budaya malas untuk mengecek dan melakukan riset sebelum menyerap informasi.
"Jadi enggak mau tuh susah-susah riset dulu segala macem," lanjutnya.
Baca juga: Benarkah Nilai IQ Seseorang Dapat Berubah Seiring Waktu?
"Enggak usah jauh-jauh deh, kita flu ajah kalau diluar negeri enggak boleh kasih obat karena dokter diluar negeri, kalau flu itu cuma butuh tidur, tapi penyembuhannya pasti butuh waktu," tukas Liza.
- Penulis :
- Gilang