
Pantau.com - Presiden Joko Widodo turut menyampaikan terima kasih kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Kamis (24 Mei 2018).
Diketahui, rencana pembangunan bandara tersebut memang telah dilakukan sejak pemerintahan SBY pada periode pertama.
Namun dalam perjalannya, ucapan itu dianggap bentuk sindiran dari Jokowi karena pada saat dua periode menjadi presiden, SBY tak mampu merampungkan pembangunan bandara tersebut.
Baca juga: Kata Presiden Jokowi Usai RUU Terorisme Jadi Undang-undang
Menanggapi hal itu, Partai Demokrat enggan berspekulasi. Bahkan, mereka tak merasa ungkapan itu ditujukan untuk menyindir kinerja SBY selama menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Ya enggak lah (sindrian Jokowi untuk SBY). Kita berpikiran positif dong," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan saat dihubungi Pantau.com, Sabtu (26/5/2018).
Syarief merasa sikap Jokowi itu hanya sekadar bentuk saling menghargai terhadap sesama pemimpin.
"Yang baik diteruskan yang belum baik diperbaiki. Karena semua saling melengkapi untuk kemajuan bangsa," ucapnya.
Baca juga: Bandara Kertajati Diresmikan, Presiden Jokowi Ucapkan Terima Kasih pada SBY dan Aher
Saat ditanya kemungkinan ungkapan itu sebagai bentuk komunikasi awal Jokowi dengan SBY terkait koalisi pada pemilihan presiden, Syarief enggan menanggapinya. Lantaran sampai saat ini Demokrat memang belum menentukan sikap terkait koalisi Pilpres 2019. "Tanya Pak Jokowi dong kalo itu," ucapnya.
Sementara itu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai pendukung Jokowi juga menilai bahwa ungkapan terima kasih itu satu hal yang wajar. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan suksesnya pembangunan bandara Kertajati tak leoas dari kerja kolektif dari pemerintah.
"Apresiasi yang wajar dan bagus. Kita dukung. Kesuksesan program pemerintah memang hasil kerja kolektif, bukan untuk jadi klaim-klaiman," katanya kepada Pantau.com.
- Penulis :
- Widji Ananta