
Pantau.com - Gara-gara nilai mata uang Turki jatuh, sejumlah turis yang berkunjung ke negara itu memanfaatkan murahnya barang-barang yang dijajakan.
Dikutip ABC News, wisatawan yang berkunjung ke Turki telah berbondong-bondong ke toko-toko high-end membeli sejumlah barang-barang mewah. Tentunya daya beli mereka didukung oleh krisis mata uang karena lira negara itu tenggelam ke rekor rendah di luar 7 per dolar.
Baca juga: Tak Berdampak Langsung ke Indonesia, Krisis Turki Pengaruhi Ekonomi Global
Sebagian besar wisatawan Arab antre di luar toko-toko Chanel dan Louis Vuitton yang ada di daerah mewah Istanbul, Nisantasi.
"Kami membeli pakaian, kami membeli riasan, kami membeli nama-nama merek," kata Fatima Ali dari wisatawan asal Kuwait, yang mengunjungi kota itu bersama dua putrinya.
"Harganya sangat murah," tambahnya.
Seperti kebanyakan pembelanja lainnya, Ali membawa koper-kopernya untuk diisi.
Baca juga: Lebih Independen, Ini Perbedaan Bank Sentral Turki dan Indonesia
Lira telah kehilangan lebih dari 40 persen terhadap dolar tahun ini, di tengah kekhawatiran tentang pengaruh Presiden Tayyip Erdogan atas ekonomi, seruan berulang untuk suku bunga rendah dan memperburuk hubungan dengan Amerika Serikat.
Erdogan juga mendesak Turki untuk memperluas keramahan mereka kepada wisatawan, yang membawa dolar ke negara itu pada saat yang kritis.
"Anda sudah sangat ramah tetapi tetap melakukan itu dan memperpanjangnya," kata Erdogan.
"Karena pada waktu ketika beberapa orang mengambil uang, mereka membawanya kepada anda," tambahnya.
- Penulis :
- Nani Suherni