Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bangkit pada Juni ini menyusul penurunan tajam bulan lalu. Banyak saham berfundamental sehat yang melemah tajam melampaui kapasitas fundamentalnya itu. Yuk pantau saham-saham potensial cuan di bulan ini.
Selama Mei 2023, IHSG membukukan penurunan tajam sebesar 4,08% secara bulanan (mtd). Imbasnya, sepanjang 2023 indeks komposit melemah 3,17%.
Pelemahan IHSG bulan lalu terbebani ketidakpastian situasi global. Salah satunya sentimen negatif dari pembahasan negosiasi plafon utang AS sebesar US$31,4 triliun yang sangat menyita perhatian pasar.
Negosiasi yang dilakukan Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy terpantau sangat alot untuk mencapai kesepakatan. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran pasar bahwa ekonomi AS semakin tertekan.
Dihubungi Pantau.com dari Jakarta, Kamis (1/6/2023) malam, Pengamat dan Praktisi Pasar Modal Sem Susilo membeberkan rincian penjelasannya berikut ini:
Koreksi turun yang masif pada Mei 2023, membuka peluang bagi IHSG untuk bangkit di bulan Juni. Alasan utamanya adalah sudah sangat banyak saham berfundamental sehat yang terkoreksi melampaui dosis fundamentalnya.
Penerapan ARB (auto reject bawah) 15% justru harus disambut sebagai peluang. Sebab, pelaku pasar akan merelokasi kapitalnya dari saham-saham gorengan dan saham-saham bervaluasi tinggi ke saham-saham sehat.
Kabar baik, voting pagu utang Amerika Serikat sudah lolos di DPR setempat, tinggal satu tahapan lagi, yaitu persetujuan Senat. “Kita berharap juga lolos,” ujar Sem.
Ada harapan pada Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada 14 Juni 2023 di mana Fed Rate sudah tidak naik alias tetap dan selanjutnya turun. Jika harapan ini menjadi kenyataan akan disambut positif oleh pasar.
Pasar saham sudah berada dalam posisi oversold (jenuh jual). Dengan bertengger di 6.633, support IHSG berada di 6.500 dan resistance 7.000.
Di atas semua itu, Sem menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal selama periode Juni 2023. Saham-saham tersebut adalah:
Pertama, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang bertengger di 290 pada perdagangan terakhir dengan support di 270 dan target resistance di 350 per unit saham.
Kedua, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) di 346 dengan support 330 dan target resisten 400 per unit saham.
Ketiga, PT Elnusa Tbk (ELSA) di 330 dengan support 310 dan target resisten 400 per unit saham.
Hindari saham-saham gorengan, saham bervaluasi tinggi, dan jangan berutang dalam bentuk apapun untuk trading dan investasi saham.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
Selama Mei 2023, IHSG membukukan penurunan tajam sebesar 4,08% secara bulanan (mtd). Imbasnya, sepanjang 2023 indeks komposit melemah 3,17%.
Pelemahan IHSG bulan lalu terbebani ketidakpastian situasi global. Salah satunya sentimen negatif dari pembahasan negosiasi plafon utang AS sebesar US$31,4 triliun yang sangat menyita perhatian pasar.
Negosiasi yang dilakukan Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy terpantau sangat alot untuk mencapai kesepakatan. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran pasar bahwa ekonomi AS semakin tertekan.
Dihubungi Pantau.com dari Jakarta, Kamis (1/6/2023) malam, Pengamat dan Praktisi Pasar Modal Sem Susilo membeberkan rincian penjelasannya berikut ini:
1. Peluang
Koreksi turun yang masif pada Mei 2023, membuka peluang bagi IHSG untuk bangkit di bulan Juni. Alasan utamanya adalah sudah sangat banyak saham berfundamental sehat yang terkoreksi melampaui dosis fundamentalnya.
2. Saham Sehat
Penerapan ARB (auto reject bawah) 15% justru harus disambut sebagai peluang. Sebab, pelaku pasar akan merelokasi kapitalnya dari saham-saham gorengan dan saham-saham bervaluasi tinggi ke saham-saham sehat.
3. Sentimen dari Pagu Utang AS
Kabar baik, voting pagu utang Amerika Serikat sudah lolos di DPR setempat, tinggal satu tahapan lagi, yaitu persetujuan Senat. “Kita berharap juga lolos,” ujar Sem.
4. Suku Bunga Acuan Amerika Serikat (Fed Rate)
Ada harapan pada Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada 14 Juni 2023 di mana Fed Rate sudah tidak naik alias tetap dan selanjutnya turun. Jika harapan ini menjadi kenyataan akan disambut positif oleh pasar.
5. IHSG Alami Jenuh Jual alias Oversold
Pasar saham sudah berada dalam posisi oversold (jenuh jual). Dengan bertengger di 6.633, support IHSG berada di 6.500 dan resistance 7.000.
6. Rekomendasi Saham Potensial Cuan
Di atas semua itu, Sem menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal selama periode Juni 2023. Saham-saham tersebut adalah:
Pertama, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang bertengger di 290 pada perdagangan terakhir dengan support di 270 dan target resistance di 350 per unit saham.
Kedua, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) di 346 dengan support 330 dan target resisten 400 per unit saham.
Ketiga, PT Elnusa Tbk (ELSA) di 330 dengan support 310 dan target resisten 400 per unit saham.
7. Saran untuk para Pemodal
Hindari saham-saham gorengan, saham bervaluasi tinggi, dan jangan berutang dalam bentuk apapun untuk trading dan investasi saham.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
