
Pantau - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyinggung ketergantungan impor pada bahan-bahan pokok.
Ia turut menyoroti adanya potensi sulitnya mendapatkan pasokan komoditi impor, imbas dari adanya gejolak di dunia internasional.
“Hampir sepuluh tahun ini, sejujurnya saja pemerintah belum berhasil mengatasi ketergantungan impor minyak bumi, beras, jagung, gula, kedelai, daging, dan bahan pangan pokok rakyat lainnya,” terang Said di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Said turut mengomentari tentang lonjakan harga beras yang terjadi belakangan ini. Ia menilai, fenomena ini menjadi pertanda bahwa beberapa program pemerintah terkait pangan belum berjalan efektif.
“Ini sekaligus menjadi sinyal ke pemerintah program embung dan bendungan belum bekerja baik. Sementara program food estate juga belum mampu menjadi penyedia pasokan,” jelasnya.
Ia mendorong agar pemerintah mempersiapkan kebijakan fiskal yang kuat dan sistematis menghadapi hal tersebut.
"Sehingga kebijakan yang dijalankan komprehensif, tidak sepotong sepotong yang jelas tidak menyelesaikan masalah," ujarnya.
Pemerintah juga diminta untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan rakyat hingga 6 bulan ke depan, terutama komoditas yang impor seperti beras, jagung, kedelai, gula, daging, dan lainnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas