Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Unilever Diboikot Gegara Dukung Israel, Eks Dirut Lego Seluruh Saham

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Unilever Diboikot Gegara Dukung Israel, Eks Dirut Lego Seluruh Saham
Foto: Mantan Direktur Utama Unilever Indonesia Ira Noviarti. (Instagram/@iranoviarti)

Pantau – Aksi boikot terhadap produk-produk yang dicap mendukung agresi Israel ke Palestina sangat marak di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah satunya barang-barang yang diproduksi emiten PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Secara global, Unilever dikategorikan bdnaash.com sebagai brand alias jenama yang mendukung penjajahan Israel atas Palestina.

Alhasil, produk-produk perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia tak luput dari aksi boikot. Di antara barang-barang produksinya adalah Lifebuoy, Pepsodent, Bango, Clear, Dove, Glow & Lovely, dan Buavita.

Tak pelak, aksi boikot itu menjadi sentimen yang sangat negatif bagi saham berkode UNVR di Bursa Efek Indonesia. Mengutip platform trading Indo Premier Sekuritas (IPOT), saham ini mengalami penurunan dari harga tertingginya di 25 Oktober Rp4.100 menjadi Rp3.410, harga terendah di 15 November. 

Penurunan itu mencapai Rp690 atau 16,8 persen dalam 16 hari perdagangan. Namun kini, harga saham tersebut sudah mengalami sedikit pulih ke Rp3.670 pada Jumat (1/12/2023).  

Merespons sentimen negatif yang melanda saham UNVR, mantan Direktur Utama Unilever Indonesia Ira Noviarti memiliki alasan kuat untuk menjual seluruh sahamnya di perusahaan. Aksi itu ia eksekusi pada 2 November 2023. 

Ira sendiri tidak mengungkapkan alasan pelepasan saham tersebut lantaran sentimen negatif yang melanda sahamnya melainkan untuk keperluan pendidikan anak.

⁠"Tujuan dari transaksi: keperluan pendidikan anak," tulis keterangan Ira dalam surat Unilever Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu (29/11/2023).

Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, Ira menjual 870 ribu lembar atau setara 0,002 persen saham Unilever Indonesia. Ini merupakan jumlah keseluruhan saham Ira di perseroan.

Penjualan saham tersebut terjadi di harga Rp3.650 per lembarnya. Jika dihitung, secara total Ira meraup sekitar Rp3,17 miliar dari transaksi tersebut.⁠

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Muhammad Rodhi