
Pantau.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Jumat (9/3/2018), ditutup melemah 9,69 poin, atau 0,15 persen menjadi 6.433,32.
Di sisi lain kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45, bergerak turun 3,11 poin (0,29 persen) menjadi 1.064,83.
Analis BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan sentimen positif yang beredar di pasar terbilang minim sehingga membuat investor saham cenderung melakukan aksi jual sehingga menahan laju IHSG. "Dari eksternal, investor masih dipengaruhi oleh sentimen mengenai kenaikan suku bunga The Fed yang diproyeksikan dinaikkan pada Maret ini," ujar Andri.
Baca juga: Pasar Global Hembuskan Sentimen Positif di Lantai Bursa BEI
Ia menambahkan, investor asing merespon kebijakan The Fed itu dengan mengalihkan sebagian aset sahamnya ke instrumen berdenominasi dolar Amerika, seperti obligasi karena naiknya suku bunga The Fed mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat.
Data BEI menyebutkan investor asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp938,2 miliar pada akhir pekan ini (Jumat, 9/3/2018).
Andri mengatakan sentimen mengenai kebijakan pemerintah yang akan mengatur harga batubara untuk pasar domestik, turut menjadi sentimen negatif, terutama bagi emiten sektor tambang.
Baca juga: Duh.. Ekonom Nilai Reaksi China Penentu 'Trade War'
Tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 333.819 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,655 miliar lembar saham senilai Rp7,251 triliun.
Dari data tersebut, sebanyak 173 saham naik, 193 saham menurun dan 114 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Di sisi lain perdagangan pada bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei (Jepang) naik 101,13 poin (0,47 persen) ke 21.469,20, indeks Hang Seng (Korea) menguat 341,69 poin (1,11 persen) ke 30.996,21 dan Straits Times (Singapura) menguat 5,13 poin (0,15 persen) ke posisi 3.485,57.
Baca juga: Ini Prediksi Cadangan Devisa Indonesia Sepanjang 2018
- Penulis :
- Martina Prianti







