
Pantau - Meningkatnya sentimen risk-off di pasar yang dipengaruhi oleh naiknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah membuat nilai tukar (kurs) rupiah tak berdaya melawan dolar AS pada perdagangan Kamis (3/10/2024).
Pada akhir perdagangan Kamis, rupiah merosot 161 poin atau 1,05 persen menjadi Rp15.429 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.268 per dolar AS.
Rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS sepanjang hari, sejalan dengan kenaikan Indeks Dolar AS akibat meningkatnya sentimen risk-off yang mendorong permintaan terhadap aset-aset safe haven.
Hal itu diungkapkan Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Baca juga: Ketegangan di Timur Tengah Jebloskan Rupiah ke Zona Merah
Penguatan sentimen risk-off yang memperkuat dolar AS terutama didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel.
"Permintaan untuk dolar AS tetap kuat karena ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel, yang mendorong otoritas Israel berjanji akan melakukan pembalasan," ujar Josua.
Terkait dengan debat wakil presiden Amerika Serikat (AS), tidak ada reaksi signifikan di pasar keuangan. Meskipun topik-topik ekonomi seperti inflasi dan pajak dibahas, para investor menganggap debat tersebut tidak memperkenalkan kebijakan baru atau perubahan substansial yang dapat mengubah prospek ekonomi AS.
Selain itu, Indeks Dolar AS menguat di tengah data pasar tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan. Laporan dari ADP menunjukkan bahwa bisnis swasta di AS menambahkan 143.000 pekerjaan pada September 2024, tertinggi dalam tiga bulan, setelah sebelumnya 103.000 pada Agustus 2024, dan melampaui perkiraan sebesar 120.000.
Baca juga: Pernyataan ‘Hawkish’ The Fed Jadi Sentimen Negatif bagi Kurs Rupiah
Penciptaan lapangan kerja mengalami pemulihan secara umum setelah mengalami penurunan selama lima bulan, dengan sektor manufaktur menambahkan pekerjaan untuk pertama kalinya sejak April 2024.
"Hal ini memperkuat tanda-tanda bahwa pasar tenaga kerja AS mungkin tidak melambat signifikan seperti yang sebelumnya diperkirakan," tuturnya.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke level Rp15.394 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.247 per dolar AS.
Baca juga: Faktor Teknikal Ditengarai Gerus Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS
- Penulis :
- Ahmad Munjin